Curnak dan Mati Diracun, Karma Bagi Peternak?

Senin 18-01-2021,13:05 WIB
Reporter : Admin Radar Kaur Online
Editor : Admin Radar Kaur Online

BINTUHAN – Beberapa ternak peliharaan masyarakat yang dilepasliarkan seperti sapi, kerbau atau kambing yang hilang atau ditemukan mati akibat racun. Bisa jadi akibat kejahatan pelaku pencurian ternak (curnak) atau karena tindakan petani yang terlanjur sakit hati dengan hewan ternak yang kerap merusak tanaman. Baik tanaman perkebunan seperti sawit, durian, cengkeh dan lainnya. Ataupun tanaman padi dan palawija. Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono, SIK, MH mengimbau bagi peternak, agar mengandangkan hewan peliharaannya. Sebab bila dilepasliarkan akan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain. Rugi bagi diri sendiri jika ternak dicuri orang. Dan rugi bagi orang lain bila ternak itu merusak tanaman milik orang lain. Belum lagi ternak yang berkeliaran dijalan raya menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas. “Baru-baru ini ditemukan hewan ternak yang mati. Bisa jadi itu oleh aksi kejahatan para pelaku Curnak. Atau bisa jadi bukan,” kata Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP Dwi Agung Setyono, SIK, MH Minggu (17/1). Dikatakan Kapolres, dalam melancarkan aksinya biasanya kawanan para pelaku Curnak bermacam-macam trik. Pelaku Curnak mencuri sapi dengan membantai sapi langsung di lokasi dan perutnya di tinggal pelaku. Untuk menghindari sapi warga menjadi korban Curnak hendaknya hewan selalu dijaga dan dikandang. Lanjut Kapolres, selain hewan ternak sapi juga menjadi incaran para pelaku Curnak hewan ternak kambing, yang mana biasanya hewan ternak kambing di curi dan dijual keluar daerah. Dengan cara diikat dan dibawa keluar daerah. “Seluruh warga Kaur, khususnya di wilayah hukum Polres Kaur agar tetap selalu waspada akan para pelaku Curnak. Dengan selalu waspada maka kesempatan para pelaku kejahatan dalam menjalankan aksinya akan semakin sempit dan keamanan akan terjaga,” tutup Kapolres. (ujr)

Tags :
Kategori :

Terkait