REGIO EMILIA – Juventus sukses membawa pulang trofi Supercoppa Italiana (Piala Super Italia), usai menghantam Napoli 2-0. Bermain di laga final melawan Napoli, Kamis (21/1) dinihari WIB, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan, tampil dominan di Citta del Tricolore.
Napoli sebenarnya punya kesempatan untuk memenangkan laga, jika saja tendangan penalti Lorenzo Insigne. tidak melebar. Sang pemain bahkan harus bercucuran air mata lantaran merasa bertanggungjawab atas kekalahan itu.
Menanggapi kemalangan Partenopei Gli Azzurri, sang pelatih Gennaro Gattuso terlihat tenang. Ia bahkan tidak mempersalahkan penyerang Timnas Italia itu atas blundernya.
“Dalam laga penting seperti ini, terkadang pemain bisa kurang beruntung, itu termasuk gagal mencetak penalti. Kalah menang kami selalu bersama,” kata Gennaro Gattuso usai laga, seperti dikutip Football Italia, Kamis (21/1).
“Lorenzo tidak perlu menyalahkan dirinya atas kekalahan ini, karena itu tidak benar,” sambung eks pelatih AC Milan itu.
Setelah sempat kecewa di laga terakhir mereka di Serie A, kalah 2-0 oleh Inter Milan, tidak butuh waktu lama bagi Juve untuk kembali bangkit. Memainkan dua striker sekaligus, formasi 4-4-2 terbukti manjur untuk Si Nyonya Tua.
Kendati demikian, gol baru tercipta begitu laga memasuki babak kedua. Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata, adalah pemain, yang mampu mencatatkan nama mereka di papan skor.
Trofi ini sendiri adalah trofi perdana Andrea Pirlo sebagai pelatih, dan yang kesembilan secara keseluruhan untuk Juve. Meski tampil kurang meyakinkan di Serie A, eks rekan Gattuso di Timnas Italia itu,mampu menghadirkan pelipur lara yang dibutuhkan tim.
Takjub dengan arahan Pirlo di awal musim bersama tim kota Turin itu, Chief Football Officer Juve, Fabio Paratici pun berkomentar. Menurut dia, Pirlo memiliki masa depan yang jelas bersama juara bertahan Serie A itu. Dan meski sedang underperform, hal itu tidak akan mempengaruhi penilaian klub pada sang pelatih.
“Kami sangat percaya pada pelatih kami. Kami sudah melalui berbagai laga, tak peduli itu indah hingga yang tidak mengesankan. Namun begitulah semua klub saat ini, karena kompetisi (yang dibarengi dengan pandemi ini) membuatnya begitu rumit,” ungkap Paratici.(ruf/gw/fin)