RADARKAUR.CO.ID, KAUR TENGAH - Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak kaki empat berkuku belah, kian dekat dengan Kabupaten Kaur. Puluhan kerbau dan sapi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) dicurigai terjangkit. Lantaran menggunakan kondisi mirip PMK.
Kondisi ini kian membuat cemas pemilik ternak di Kabupaten Kaur. Apalagi hingga sekarang belum ditemui obat khusus, dalam pengobatan ternak yang terjangkit.
Burlian (45) warga Desa Padang Hangat Kecamatan Kaur, salah satu pemilik ternak jenis kerbau mengatakan, dalam penanggulangan wabah tersebut. Baik pencegahan atau penanganan ternak terjangkit PMK. Sejumlah peternak di luar Kabupaten Kaur, memanfaatkan Eco-Enzyme dalam penanganan.
BACA JUGA:Kenaikan Harga Cabai Tidak Untungkan Petani
Eco-Enzyme merupakan hasil fermentasi limbah sayuran dan buah-buahan yang dicampur air serta molase.
"Ini informasi rekan di Kota Bengkulu yang sama-sama beternak kerbau. Disana mereka pakai cairan Eco-Enzyme untuk membantu pengobatan juga mencegah ternak terjangkit PMK," sampainya pada RKa, Minggu (26/6).
Dalam pengaplikasian, cairan Eco-Enzyme dicampur dengan air, dengan perbandingan 1:4. Selanjutnya digunakan sebagai disenfektan untuk disemprotkan pada luka yang dialami hewan ternak. Juga kandang hewan ternak yang berpotensi terpapar PMK.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Hentikan Posko Checkpoint, Hewan Ternak di Kaur Rawan Terjangkit PMK
"Penuturan rekan saya tersebut. Jauh sebelum wabah ini menyebar di Bengkulu. Peternak di Pulau Jawa telah mencoba mengaplikasikan, dan terbukti berhasil menyembuhkan ternak kuku bela yang terjangkit," pungkasnya. (yie)