Andalkan Rakit Bambu Seberangi Sungai Sedang Meluap

Minggu 03-07-2022,19:43 WIB
Editor : Muhammad Isnaini

RADARKAUR.CO.ID, LUAS - Lantaran belum ada jembatan penyeberangan. Sebagian masyarakat Desa Tuguk Kecamatan Luas, harus tantang bahaya seberangi derasnya arus serta dalamnya air Sungai Luas, mengandalkan rakit bambu.

Hal ini untuk pergi ke ladang pertanian yang berada di seberang sungai, serta membawa hasil dan keperluan pertanian.

BACA JUGA:Avanza Kades di Kaur Tabrak Pohon Mangga, Kondisinya Mengkhawatirkan

"Karena belum ada jembatan penyeberangan terpaksa pakai rakit. Untuk kedalaman air yang biasa dilalui sekitar satu setengah meter lebih. Lalu arusnya juga deras seperti yang sama-sama kita lihat," ujar Kades Tuguk, Iskandar melalui Kaur Keuangan, Rozi Aprizal pada RKa, Minggu (3/7).

BACA JUGA:Korban Arisan Bunga RL hingga Mancanegara

Dirinya menambahkan, dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam).

Pihak desa telah lama mengusul pembangunan jembatan gantung. Namun belum dapat terealisasi.

BACA JUGA:Kisah Penjual Miras Oplosan, Tewaskan 3 orang hingga Karaoke Ayu Ting-Ting Ditutup

Diungkapkannya, memang ada jembatan gantung di Desa Benua Ratu, tak jauh dari desanya.

Namun, karena lokasi sentra pertanian warga desanya menuju tempat tersebut, terhalang bukit batu yang curam. Sehingga tak bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua (R2).

BACA JUGA:Gubernur Anies Setujui Hibah Dana Bagi Satpol PP Kaur

Ia bersama petani lain memilih memakai rakit untuk pergi ke lahan pertanian.

"Selain jarak tempuh menjadi lebih jauh. Ada bukit batu yang membatasi lahan pertanian kami menuju tempat tersebut. Belum lagi jarak tempuh jadi lebih jauh. Walau berbahaya, Karenanya kami pilih makai rakit," pungkasnya. (yie)

BACA JUGA:Gelombang Laut Ancam Pemukiman, Merpas Perlu 400 Meter Seawall Untuk Mengamankan

Kategori :