Pola ini menyebabkan virus Covid-19 dapat menghindari antibodi. "Antibodi kan ada di luar sel," ujar Prof Nidom.
Itulah sebabnya orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun. Tidak ada sel yang rusak.
Untuk itu harus hati-hati membaca hasil deteksi PCR. Kalau pasien Covid-19 baru terlihat negatif setelah 20 hari juga karena itu.
PNF kini lagi meneliti dampak pertemuan antar varian Wuhan-Delta dan Omicron. Juga dengan sub variannya.
PNF lagi menyiapkan diri untuk meneliti akibat kombinasi antar varian itu.
"Kami sudah siap meneliti. Tapi belum punya jenis sel dari pertemuan antar varian itu. Kami lagi minta ke Jepang," ujar Prof Nidom. "Kami masih menunggu jawaban dari Jepang," katanya.
BACA JUGA:Mitigasi Bencana Berbasis Komunitas
BACA JUGA:Sebelum Tusuk Pelajar di Pesta, Pemuda Ini Mabuk dan Memalak
Indonesia, ujar Nidom, harus meneliti sendiri pertemuan antar varian itu. Bisa jadi perkembangan varian di Indonesia berbeda dengan negara lain.
Tentu saya lebih tertarik ini daripada program merenovasi ruang kerja ketua BRIN dengan anggaran Rp 6 miliar itu –biar pun itu bukan anggaran siluman. (Dahlan Iskan)