"Jangankan bisa jadi calon, masuk arena muktamar saja tidak bisa," ujarnya.
Hari itu Suharso menjadi calon tunggal.
Aklamasi.
Tidak ada yang berani menyainginya.
Ia mengaku mendapat angin yang baik dari atas –lepas angin itu ada atau tidak.
Belakangan ada niat untuk merangkul kembali Yasin.
Ia ditawari menjadi calon anggota DPR. Yasin menolak.
Itu karena ia diplot untuk jadi calon dari dapil Wonogiri.
Itu memang dapil kering bagi PPP.
Sebelum Suharso memang pernah dapat dua kursi DPRD kabupaten.
Tapi di pemilu terakhir dua kursi itu hilang. Sekarang ini PPP Wonogiri krisis pengurus.
Ketua PPP setempat dirangkap dari Semarang. Tidak ada yang mau menjadi ketua PPP Wonogiri.
Dengan ketua umum yang baru, peta politik bisa berubah. Sedikit. Komitmennya bersama PAN dan Golkar mungkin tetap, tapi warna baru akan muncul.
PPP kemarin-kemarin diramal akan mati. Sekarang bisa hidup lagi. Siapa tahu. (*)