Jembrana, Peternak Terpaksa Jual Rugi

Selasa 06-09-2022,10:26 WIB
Reporter : Redaksi Harian RKa
Editor : Redaksi Harian RKa

KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Takut ternak kaki empat jenis sapi bali terserang virus jembrana. Sejumlah peternak di Kecamatan Kaur Tengah memilih menjual, meski dengan harga dibawah standar.

Meski harus merugi, hal tersebut dianggap lebih baik. Dari pada ternak mati secara tiba-tiba, sehingga kerugian lebih besar didapatkan.

BACA JUGA: Puluhan Hektar Tanaman Jagung Rusak Parah

Basarudin (43) warga Desa Padang Hangat Kecamatan Kaur Tengah mengatakan, dengan alasan tersebut, beberapa hari lalu menjual empat ekor sapi bali miliknya.

Dua ekor sapi betina indukan, juga dua ekor sapi betina siap produksi. Kesemuanya yang dijual seharga Rp 20 juta.

BACA JUGA: Ongkos Travel Naik, Penumpang Sepi

BACA JUGA: Massa KAMMI Bengkulu Desak Jokowi Mundur atau Tunda PSN dan Kenaikan BBM 

"Kalau dalam keadaan normal. Keempat ekor sapi tersebut bisa seharga Rp 35 juta-an. Rugi memang. Tapi daripada mati mendadak karena Jembrana. Kami tentu lebih merugi," sampai Basarudin pada RKa, Senin (5/9).

Tak hanya dialami peternak sapi, peternak kerbau juga ikut melakukan hal yang sama. Namun penyebabnya bukanlah lantaran penyakit jembrana.

BACA JUGA: Kanit Provos Tembak Bhabinkamtibmas Hingga Tewas, Tersinggung Omongan Korban di Grup WA

Tapi lantaran mengganasnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Seperti diakui Ernawati (38) masih warga Desa Padang Hangat.

"Kemarin ada sekitar dua ekor kerbau yang kena. Daripada menular ke yang sehat. Lebih baik dijual. Kerbau yang kemungkinan kena PMK sudah diobati seadanya. Karena sudah nampak sehat. Kami jual pula dengan harga di bawah standar," sampai Ernawati.

Kategori :

Terpopuler