Elon Musk dengan tegas akan memecat karyawan yang tidak menyanggupi kebijakan perusahaan IT yaitu Twitter.
BACA JUGA:Sosialisasi Perbup No 18 Tahun 2022 tentang Pendidikan Karakter Pelajar Berseri
BACA JUGA:Kemenag Sambut HGN 2022 dalam Ajang Anugerah ‘GPAI’, Bagaimana Nasib PPPK Kemenag 2023?
Setelah itu, ratusan karyawan memilih untuk mengundurkan diri sebelum waktu untuk memberi konfirmasi habis.
Kantor Twitter juga ditutup untuk sementara waktu serta akses masuk karyawan juga ditutup.
Memastikan berita yang beredar, Twitter mengirimkan pengumuman dimana isinya:
“Hi, kami menutup sementara seluruh bangunan kantor dan seluruh akses akan ditangguhkan. Kantor akan buka kembali pada Senin, 21 November,”
BACA JUGA:Sudah tiba di Bengkulu, Bupati Lebong akan Sambut Ashanty dengan Adat Rejang
Lalu, apa dampak buruk dari ratusan karyawan Twitter resign?
Elon Musk dan petinggi Twitter khawatir akan terjadinya pelanggaran sabotase. Terutama pada karyawan yang memilih resign.
Dampak negatif lainnya yaitu hanya separuh dari 4000-an karyawan Twitter yang bersedia mengikuti aturan Elon Musk.
Berarti hanya segelintir karyawan yang bersedia dengan jam tambahan atau lembur.
BACA JUGA:Perjuangkan Gelar Kepahlawanan sang Kakek, Ashanty hadiri Seminar Nasional di IAIN Curup
BACA JUGA:3 Resep Gorengan Renyah Musim Hujan, Simpel dan anti gagal!
Dikutip dari The New York Times, untuk meminimalisir permasalahan Elon Musk dan timnya melangsungkan pertemuan untuk meyakinkan kembali para karyawan bertahan supaya kembali bekerja dengan Twitter.