“Hampir Satu minggu ini harga telur ayam naik terus, sebelumnya masih Rp40.000, sekarang sudah tembus Rp 50.000 per karpet,“ ujar Susilawati ditemui di Pasar Tradisional Semidang Gumay Kaur, Kamis 24 November 2022.
BACA JUGA:Seks Diluar Nikah Penjara 1 Tahun, RKUHP Baru Segera Diresmikan
BACA JUGA:5 Formasi CPNS 2023 yang dibuka untuk Lulusan D3
Awalnya salah satu pedagang telur di pasar tradisional ini mengkhawatirkan tingkat konsumen dan daya beli masyarakat berkurang karena permasalahan harga telur.
Namun, dugaan perempuan ini salah, justru daya beli masyarakat terpantau normal. Hal ini disebabkan karena sejumlah Bantuan Sosial, seperti PKH, BLT BBM dan bantuan lainnya sudah mulai dicairkan Pemerintah.
Meski demikian pengaruh inflasi dan kenaikan harga telur di Kaur menjadi persoalan. Sebab, telur merupakan salah satu bahan pangan yang tinggi peminatnya. Turunnya bantuan sosial sangat membantu penjualan mereka.
Sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Kaur mengeluhkan soal kenaikan harga barang. Namun, tidak terlalu khawatir katena Bantuan Sosial sudah dicairkan.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Usul 2 Jalan Ini jadi Jalan Nasional
BACA JUGA:SUDAH RESMI! 7 Kategori Non ASN Dihapus dari Aplikasi Pendataan BKN
Meski begitu, Susilawati menjelaskan bahwa telur ayam tetap paling diminati meski harganya naik. Bantuan sosial memberi banyak berkah untuk pedagang di pasar.
“Justru pembeli di pasar tambah ramai, karena Bantuan Sosial kayak PKH, BLT BBM, dengan bantuan yang lain juga cair. Tapi, tetap kenaikan harga telur ayam ini kami minta Pemerintah juga memperhatikan,” ujar Susilawati.
Penyebab naiknya harga telur, dia tidak terlalu mengetahui hal tersebut. Sebab untuk pasokan telur dikatakan Susilawati relatif banyak.
Perempuan ini melanjutkan, bahwa ia tidak mengetahui secara pasti sebab utama dari kenaikan harga telur.
BACA JUGA:Kantor Pos Kaur Sudah Mulai Cairkan 3 Jenis Bansos, Petugas Minta Patuhi Prosedur
BACA JUGA:10 Wisata Alam Sumsel Paling Hits dan Instagramable, Libur Akhir Tahun
Jika permasalahannya karena pasokan telur berkurang, sementara persediaan telur baik dari pedagang dan pengoper relatif stabil.