“Ayok pak Kapolri kasih atensi kasus ini! Memang bukan kasus Triliunan tapi menyentuh rasa kemanusiaan dan keadilan,” tulis Hotman melalui unggahan akun instagram @hotmanparisofficial, pada Senin (5/12/22).
BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi Seleksi PPPK Kesehatan di Sumatera, Termasuk Bengkulu
BACA JUGA:Culture Shock? 5 Tradisi Pernikahan di Kaur yang Bikin Heran Orang Kota
Menurutnya, sangat tidak masuk akal jika laporan ART ditolak. Karena Perempuan dan pengacaranya datang membawa sederet bukti-bukti chat yang Hotman yakini sudah cukup untuk menguatkan dugaan bahwa pelaku pemerkosaan memang bersalah.
Apalagi saat membuat laporan ART datang bawa perutnya yang buncit atau berisi janin usia 6 bulan. Lantas, apa lagi yang harus dijadikan bukti?
“Hotman sudah mendengar (apa) isi chat dari ART, sebagai pengacara sudah yakin dasar untuk memulai penyelidikan cukup. Tapi, laporan malah ditolak polisi?,” ujarnya merasa kecewa terhadap kebijakan Kapolda Bengkulu yang terkesan memihak satu sisi.
Bersama pengacara ART, ia saat ini sedang mengusut tuntas kasus ART. Terlepas kebenaran akan terungkap atau tidak. Keadilan terhadap wanita hamil korban pemerkosaan anak dibawah umur harus ditegakkan.*"