Kandungan udara atau Nitrogen tersusun dari 78 persen Nitrogen, 21 persen oksigen dan 1 persen karbon dioksida, serta zat penyusun lainnya.
Saat dikonsumsi, uap yang mengebul masuk kedalam mulut yang terhirup dalam waktu lama berdampak buruk seperti sesak napas.
BACA JUGA:Berhasil Peras 17 Kades, 2 Oknum Wartawan Meringkuk di Tahanan
2. Kasus Keracunan Anak Akibat Jajanan Chiki Uap (Chikibul)
Jajanan beruap ini selain berdampak buruk bagi pernapasan, setelah masuk kedalam organ pencernaan juga menimbulkan masalah keracunan.
Menurut laporan Dinas Kesehatan Jember Koeshar Yudyarto, telah ditemukan kasus keracunan seorang anak usia 6 tahun usai mengkonsumsi jajanan Chikibul.
Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit swasta Jember. Anak tersebut dinyatakan mengalami keracunan dan infeksi organ pencernaan.
Pihak rumah sakit akhirnya melakukan penanganan dan membawanya ke meja operasi untuk dilakukan pembedahan perut.
BACA JUGA:5 Kebiasaan Kecil Ini Berdampak Besar Dalam Hidupmu, Cekidot!!
Kasus lainnya, pada 19 November 2022 ditemukan Kasus keracunan Pangan (KLB) di Kabupaten Tasikmalaya.
Kasus ini dibeberkan oleh UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, bahwa telah ditemukan 23 kasus anak keracunan Chikibul.
Direktur Penyehatan Lingkungan Anas Ma’ruf, ia menimpali kebenaran kasus keracunan Chikibul. Ia juga menerima laporan ini secara langsung dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2022.
3. Uap Nitrogen berakibat fatal terjadinya Cold Burn (Luka Bakar)
Jajanan Chikibul turut memakan korban seorang anak mengalami luka bakar pada kulitnya.
BACA JUGA:Program Kartu Prakerja 2023 Skema Normal Dibuka, Ini 7 Keuntungan Daftar pada Kwartal Pertama!
Kasus ini terjadi pada Juli 2022, di desa Ngasinan Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo. Ia mengalami masalah kulit terbakar setelah mengkonsumsi Chikibul.