KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Semenjak perkembangan digital kian maju. Responsif terhadap penggunaan smartphone dan internet makin diburu.
Segala kemudahan bertransaksi, komunikasi dan belanja secara online jadi terobosan digital yang menjanjikan.
Jika generasi terdahulu apa-apa harus antri ke bank atau ATM untuk mengambil uang. Sekarang, para generasi Z tidak perlu repot mengantre tarik tunai di ATM.
Transfer dan tarik tunai bisa lewat M-Banking, mau bayar cicilan banyak aplikasi sejenis E-Wallet atau dompet digital yang sekali klik bisa melakukan berbagai jenis transaksi.
BACA JUGA:Barukoto Market, The Most Strategic Market That Should Be A Culinary Tourism Object in Bengkulu
BACA JUGA:Harga BBM Pertamina Bisa Turun Jelang Idul Fitri, 2 Faktor Ini jadi Penentu
Bahkan, mau makan saja bisa lewat aplikasi pesan antar online. Tapi, balik lagi kemudahan tersebut mengikis rekening online.
Itulah alasan kenapa Generasi Z lebih banyak menggunakan rekening digital. Pola Generazi Z menggunakan dan menginvestasikan uang berubah seiring perkembangan zaman.
Mengutip penelitian berjudul ‘Perilaku Pengelolaan Uang Gen Z’ dari laman survei KIC GIZI, dikutip radarkaur.co.id, Rabu (29/3).
Terbatas kebutuhan rutinan bulanan Gen Z untuk kelompok belanja komunikasi. Diantaranya belanja pulsa, kuota Internet, top up game, dll mencapai 72 persen.
BACA JUGA:Harga BBM Pertamina Bisa Turun Jelang Idul Fitri, 2 Faktor Ini jadi Penentu
BACA JUGA:Daftar Angsuran KUR BRI 2023 Plafon Rp 1 Juta sampai Rp 50 juta, Cukup Bawa KTP dan Bukti Usaha
Sementara, belanja kebutuhan bahan makanan tiap bulan untuk Gen Z menyentuh angka 52 persen. Sementara biaya tagihan rutin dan bahan bakar menyentuh 30 persen-an.
Kemudian, penggunaan dompet digital dan keuangan. Seperti Gopay, OVO, DANA sebanyak 67,8 persen. Penggunaan ATM Bank dan Konvensional Digital menyentuh 51,1 persen.