Per bulan April ini kesembilan wilayah Indonesia tersebut memasuki periode musim Kemarau.
Penyebab munculnya musim kemarau di Indonesia sejalan dengan pernyataan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Periode musim kemarau di Indonesia mulai terjadi di bulan April.
Sedangkan, puncaknya terjadi di bulan Juni 2023 dimana sebagian besar wilayah akan terkena musim kemarau.
Dwikorita menyatakan penyebab beberapa wilayah Indonesia memasuki periode musim Kemarau karena terkena dampak langsung dari fenomena El Nino.
BACA JUGA:Sidang Isbat Digelar Kamis 20 April: Cek Lokasi Pengamatan di Bengkulu dan se-Sumatera
Fenomena El Nino pemicu munculnya musim kemarau adalah suatu kondisi dimana suhu permukaan laut meningkat diatas rata-rata.
Mengutip stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat, Jum’at (14/4). Pusat terjadinya fenomena El Nino berada di wilayah Pasifik Tengah.
“Fenomena El Nino pemicu munculnya musim kemarau merupakan sebuah kondisi aliran massa udara basah dari Indonesia yang berbalik ke Samudera Pasifik. Dampaknya Indonesia terkena musim kemarau, karena arusnya berbalik dengan La Nina,” kata Dwikorita dalam siaran pers.
BMKG kembali menyatakan bahwa Kemarau yang melanda tersebut disebabkan oleh pertumbuhan awan di Samudera Pasifik Tengah.
Seiring dengan munculnya pemanasan dan kekeringan yang otomatis mengurangi curah hujan.
BACA JUGA:Terbesar Top 6 Dunia! Pulau Sumatra Berencana Lahirkan 8 Provinsi Baru, Danau Toba Terbelah 2?
Adapula dampak terjadinya musim Kemarau diantaranya, yaitu:
1. Pasokan Air Bersih Berkurang
Air merupakan sumber kehidupan yang penting bagi manusia. Baik untuk kebutuhan tubuh maupun kebutuhan sehari-hari.
Kemarau menyebabkan curah hujan menurun yang berdampak terhadap resapan air.