5. Riau
6. Sumatera Barat
7. Pulau Sulawesi bagian utara
BACA JUGA:Pinjam KUR BRI 2023 Diatas Rp 50 juta Wajib Miliki Syarat ini Agar di-ACC!
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, telah membagi persentase wilayah di Indonesia yang terdampak musim kemarau tersebut.
"Sejumlah 41 persen wilayah memasuki musim kemarau maju atau lebih awal dari normalnya. 200 Zona Musim (ZOM) atau 29 persen wilayah memasuki musim kemarau sama dengan normalnya. Dan 95 ZOM atau 14 wilayah memasuki musim kemarau mundur atau lebih lambat dari normalnya," ungkap Kepala BMKG, dalam keterangan resmi yang dikeluarkan pada Selasa (7/3/2023).
Sementara durasi musim kemarau 2023 di sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan antara 9 –20 dasarian yaitu seluas 824.811 km2 (43,06 persen).
Terkait cuaca panas bedengkang sebagai awal musim kemarau ini, BMKG mengimbau kepada institusi terkait, dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau.
BACA JUGA:Status Kelulusan Peserta Seleksi PPPK Teknis 2022 Dicabut BKN Jika Lakukan 5 Hal Ini
Terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal atau lebih kering dibanding biasanya.
Pasalnya, menurut Dwikorita, wilayah tersebut memiliki tingkat bencana kekeringan yang lebih tinggi.
"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan air bersih."
"Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan akan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir," ungkap Dwikorita.
Selain itu, BMKG juga mengimbau kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat untuk dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir musim hujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya di masyarakat melalui gerakan memanen air hujan.***