Mereka pernah diusir warga sekampung karena tak terima dengan praktik poliandri tersebut, apalagi di desa pelosok.
Warga beralasan praktik rumah tangga Siti melanggar hukum dan mencemarkan nama baik kampung.
Namun, mereka tetap tinggal di sana karena tak ada lagi tempat pindah meski cemoohan dan dimarahi warga sekitar hampir tiap hari mereka alami.
"Pernah mau diusir warga karena tinggal bertiga," kata Siti.
Ki Bungsu Kawangi menyebut rumah tangga Siti tak masuk akal.
BACA JUGA:Putri Indonesia 2023 Perwakilan Bengkulu, Della Oktarina ternyata Berasal dari Sumsel
BACA JUGA:Hati-Hati, Ini Modus Baru Penipuan Rekening, OJK Berikan Peringatan
Dia membayangkan rumah tangga normal yang satu istri atau satu suami saja pasti susah menjaga keharmonisan, bagaimana lebih dari itu.
"Ini kalau dibilang enggak masuk akal, enggak masuk akal lah. Seorang pria aja, memiliki istri dua dan akur, itu susah. Lah susah kan satu aja udah ribet, lah ini suaminya dua, satu tempat tidur, akur," pungkas Ki Bungsu Kawangi.***