Salah satu sumber kekayaan di tanah Hindia Belanda atau Indonesia adalah kekayaan alam berupa batu bara.
BACA JUGA:Tuah Ratu Belanda Tak Moncer, Bangun Tidur Harta Low Tuck Kwong Menguap Rp 134 Triliun
BACA JUGA:Kasda Pemda Kaur Kosong lagi, BLT DD Tahap 2 Telat Cair
Ratu Belanda sudah melakukan eksploitasi Batu Bara di Kalimantan sejak tahun 1846.
Konsesi Tambang yang saat ini dimiliki oleh Low Tuck Kwong yang sempat mengantarkannya sebagai orang terkaya RI pada periode Januari 2023 hingga Mei 2023.
Penguasaan Low Tuck Kwong terhadap konsesi tambang batu bara di Indonesia berawal pada masa kekuasaan Presiden Soharto.
Seiring dengan peningkatan pasar Internasional saat itu, membuat prospek bisnis batu bara sangat menjanjikan.
Untuk melakukan eksploitasi di sektor tambang, Soeharto mengundang para investor asing dengan berbagai kemudahan.
BACA JUGA:Panglima TNI Mutasi 68 Perwira Tinggi TNI, Termasuk bertugas di BIN
BACA JUGA:Pesan Ketua PDM Kaur H Herwan : Hidup Hidupi Muhammadiyah, Jangan Cari Hidup di Muhammadiyah!
Banyak yang tertarik, salah satunya adalah Low Tuck Kwong. Ia datang ke Indonesia tahun 1972.
Namun Low Tuck Kwong kala itu merupakan warga negara Singapura datang ke Indonesia sebagai pebisnis Konstruksi.
Untuk bidang konstruksi yang digelutinya, ia mendirikan PT. Jaya Sumpiles Indonesia (JSI).
Kwong yang lahir tahun 1948 ini bergerak di bidang pekerjaan umum ini menjadi perintis pekerjaan pondasi tiang pancang selama kurun 1980-1990-an.
Pada 1988, JSI putar haluan. Kwong mulai melirik potensi industri batu bara karena meningkatnya permintaan pasar internasional.
Alhasil, 10 tahun kemudian dan lima tahun setelah resmi jadi Warga Negara Indonesia.