Meriam Ki Amuk, Senjata Pamungkas Kerajaan Banten, Hadiah Sultan Demak kepada Putra Sunan Gunung Jati

Selasa 13-06-2023,15:48 WIB
Editor : Muhammad Isnaini

BACA JUGA:Bolehkah Daging Kurban Diambil Panitia Kurban?

BACA JUGA:Pengurus PWI dan IKWI Kaur Resmi Dilantik, Wartawan Wajib Taat KEJ dan Kode Etik Prilaku

Sunan Gunung Jati kemudian mendirikan Kesultanan Banten sebagai kadipaten di bawah Kesultanan Cirebon.

Namun, Sunan Gunung Jati tidak pernah bertindak sebagai raja dan mengangkat putranya, Sultan Maulana Hasanuddin, sebagai raja pertama Kesultanan Banten pada tahun 1552.

Sultan Maulana Hasanuddin memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Lampung dan Palembang.

Ia juga membangun ibu kota baru di Surosowan dan memperkuat angkatan lautnya untuk mengendalikan perdagangan di Selat Sunda.

Ia juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan negara-negara asing seperti Turki Utsmani, Inggris, dan Portugal.

Masa Kejayaan Kerajaan Banten

Masa kejayaan Kerajaan Banten berlangsung pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683).

Sultan Ageng Tirtayasa adalah seorang pemimpin yang visioner, cakap, dan berani.

BACA JUGA:Deretan BATU AKIK MUSTIKA, Miliki Khodam dan Ilmu Spritual, Nomor 2 Dipakai Presiden Soekarno

BACA JUGA:Deretan Batu Akik ini Diincar Kolektor Berharga Fantastis, No 6 dari Kaur Bengkulu

Ia berhasil memajukan kekuatan politik dan angkatan perang Banten untuk melawan VOC, yang ingin menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara.

Ia juga membangun benteng-benteng pertahanan di sepanjang Pantai Banten dan memperbaiki infrastruktur kota.

Sultan Ageng Tirtayasa juga mengembangkan kebudayaan dan pendidikan Islam di Banten.

Ia mendirikan pesantren-pesantren dan masjid-masjid besar, seperti Masjid Agung Banten.

Kategori :

Terpopuler