BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Dukung Penuh Pembentukan Kodam Bengkulu
Menurut informasi resmi dari site birmingham.gov.uk, Boulton memproduksi 48 ton koin untuk digunakan di Bengkulu.
Uang Koin kuno itu beredar di Bengkulu pada masa antara taahun 1693 hingga tahun 1700.
Uang koin itu diperkirakan hanya beredar di wilayah Bengkulu.
Pada mata uang itu tertulis GCE yang merupakan singkatan dari The Governor and Company of Merchants of London Trading to the East Indies.
Uang koin kuno itu memiliki dimensi dengan diamter 12,5 mm, tebal 2 mm dan berat 3,4 gram.
Terdapat logo Angriz Kampani pada salah satu bagian koin.
Konon mata uang koloni Inggris di Bengkulu pada masa itu adalah dolar.
Sayangnya karena tidak berada di jalur perdagangan utama, pusat perdagangan lada Bencoolen itu tidak menguntungkan secara finansial bagi Inggris.
BACA JUGA:Cegah Radikalisme dan Terorisme, BNPT dan FKPT Bengkulu Kenduri Desa Damai Bersama Masyarakat
BACA JUGA:Petani di Bengkulu Galau Pilih Kopi Apa Sawit, Kopi Dianggap Lebih Menguntungkan, Benarkah?
Keberadaan uang koin itu tetap berlaku hingga kemudian terjadi peralihan kekuasaan atas wilayah Bengkulu.
Yakni dari Inggris kepada Belanda.