Mereka akan berjalan selama satu hari menuju 2 distrik tersebut.
BACA JUGA:6 Prajurit TNI Membelot ke Teroris KKB Papua, Senjata Serbu Buatan Pindad ikut Dibawa Kabur
BACA JUGA:Teroris KKB Sandera Pilot Susi Air dari Kelompok Egianus Kogoya, Begini Kondisi Setelah 5 Bulan
Willem menyampaikan ada 7.000 warga terdampak kekeringan sudah pergi mengungsi.
Mereka mengungsi ke Distrik Sinak, Ilaga, Timika dan Nabire.
Selain bencana kekeringan, ribuan warga terpaksa mengungsi lantaran cuaca dingin yang sangat ekstrim.
Suhu mencapai minus 9 derajat celcius.
BACA JUGA:Deretan Senjata Pindad yang Bikin Panglima Australia Ingin Segera Memilikinya
BACA JUGA:MILITER GEGER, Senapan Serbu Pindad mampu Tempus Rompi Antipeluru, 5 Produksi Pindad Paling Ditakuti
Padahal bila suhu normal ada pada plus 4 derajat celcius.
Kemudian tidak ada hujan, sehingga menyebabkan tanaman menjadi cepat busuk.
Hewan ternak yang mereka miliki banyak mati.
Ada juga yang terpaksa dipotong untuk dimakan.
Masyarakat juga sudah mulai terserang diare karena kekurangan air bersih.
BACA JUGA:Sangat Ringan, Senapan Mesin Pindad yang Tembakan 100 Munisi Beruntun
“Masyarakat paling membutuhkan makanan. Pesawat barang masuk kami tidak tahu aman atau tidak, ini yang jadi pertanyaaan, ada maskapai yang hingga hari ini tidak bisa masuk kesana,” ujar bupati Puncak.