"Nomor itu nomor asing mengirimkan pesan undangan digital, dan oleh istriku di klik. Ternyata itu peretasan. Istriku tidak tahu pada waktu itu," terang Jose.
BACA JUGA:KKB Tembaki Pesawat, Bantuan Bencana Kekeringan Kabupaten Puncak Papua Terlambat Disalurkan
Dan baru diketahui pada hari Selasa 11 Juli 2023 ketika Betris mau menggunakan e-Banking.
Betris mengalami kesulitan menggunakan e-Banking sehingga ia menuju BRI Nunukan untuk meminta perbaikan.
Kemudian setelah diperbaiki, teller menyampaikan bahwa sistem e-banking akan kembali normal setelah 1x14 jam pasca aplikasi diperbaiki.
Dan pada hari Rabu, Betris kembali hendak menggunakan e-banking. Namun masih belum bisa.
BACA JUGA:Teroris KKB Sandera Pilot Susi Air dari Kelompok Egianus Kogoya, Begini Kondisi Setelah 5 Bulan
BACA JUGA:6 Prajurit TNI Membelot ke Teroris KKB Papua, Senjata Serbu Buatan Pindad ikut Dibawa Kabur
Hingga kemudian Betris kembali ke BRI Nunukan dan ingin mengambil uang lewat teller.
Namun ternyata saldo bank itu sudah kosong alias habis.
Saat dicek ada 2 transaksi ke 2 rekening yang tidak jelas.
"Sebesar Rp 100 juta ke akun Bank BRI, dan Rp 100 juta lagi ke bank lain, kalau tidak salah Bank BNI. Sementara sisanya, untuk top up pulsa. Ada yang harga Rp 70 juta, sampai saldo yang tadinya sekitar Rp 384 juta habis, tersisa Rp 300.000," kata Jose.
BACA JUGA:MILITER GEGER, Senapan Serbu Pindad mampu Tempus Rompi Antipeluru, 5 Produksi Pindad Paling Ditakuti
BACA JUGA:Profil Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil pernah menjabat Danrem 041/Gamas