"Silakan anda ikuti jalan ini, lurus saja kedepan sampai ketemu air terjun. Lalu masuklah ke bawah air terjun itu, itu pintu keluarmu," kata raja itu.
Dan kemudian diikuti oleh pemburu petunjuk sang raja ghaib itu.
Sampai kemudian si pemburu keluar dan tiba di air terjun yang ada di salah satu sudut Gunung Kumbang itu.
Dengan mitos Gunung Kumbang yang diceritakan secara turun temurun itu, membuat masyarakat percaya bahwa Gunung Kumbang dijaga oleh makhluk ghaib dan berpakaian seperti masa kerajaan Sriwijaya.
Cerita Napak Tilas Sriwijaya di Bukit Kumbang
Kisah perjalan napak Tilas Sriwijaya Bukit Kumbang ini diceritakan oleh seorang blogger dalam blog resmi PWK Jabodetabek http://pwkjabodetabek.blogspot.com.
Perjalanan dalam melakukan NAPAK TILAS JEJAK KERAJAAN SRIWIJAYA di Bukit Kumbang sangatlah membuat lelah, menyenangkan dan penuh dengan pengalaman.
Bukit Kumbang terdapat di perbatasan antara Kabupaten OKU Selatan Sumatera Selatan dan Kabuaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Untuk sampai ke tempat bukit Kumbang memerlukan tenaga dan waktu yang harus benar-benar diperhitungkan dengan baik.
BACA JUGA:AMSI Provinsi Bengkulu Solid, Konsolidasi Program Kerja Jelang Kongres III di Bandung
Ditemani oleh kepala desa Ulak bandung, kepala desa SP 2 Kecamatan muara Sahung , pemadu 2 orang, dan tim lainnya yang berjumlah 7 orang.
Sebelum menuju lokasi Bukit Kumbang, para penjelajah alam meminta izin dan meminta petujuk kepada juru kunci Bukit Kumbang yaitu Arsuan Ali.
Tugu perbatasan Kecamatan Muara Sahung dengan Provinsi Sumsel yang masih menjadi perdebatan. merupakan tempat para Tim memarkirkan mobil dan selanjutnya menuju Bukit kumbang.
Untuk menuju lokasi ke Bukit Kumbang harus extra sabar, kuat dan jeli.
Karena tim harus menebang beberapa pohon, bambu dan membabat ilalalang yang sudah setinggi orang dewasa serta membuat jalan untuk menuju ke lokasi.