Dalam perjalanan menuju bukit kumbang terdapat kuburun tua yang dipercaya merupakan kuburan penduduk zaman Sriwijaya.
Kuburan itu adalah Bukti salah satu jejak kerajaan Sriwijaya di Muara Sahung yang ditemukan pada tahun 2013 oleh peneliti dari Negara Australia.
Makam tersebut berada di pinggir sungai Luas.
Ini bukti kuat bahwa ada kehidupan yang besar pada kawasan Bukit Kumbang tersebut.
Para tim napak tilas melakukan doa dan salah satu guru supranatural mencoba berkomunikasi secara bathin dengan pemilik kuburan tersebut.
Kondisi alam di lembah Bukit Kumbang berupa hutan belantara.
Tempat ini sangat jarang dilalui masyarakat ataupun dikunjungi peziarah.
Kondisi hutan sangat baik dan subur, lumut bisa hidup di batang pohon dengan baik serta terdapat banyak pacet daun yang menempel di tumbuhan sepanjang perjaanan napak tilas.
Hal ini menunjukan ekosistem tumbuhan serta mahluk hidup yang ada di sana masih terjaga dengan baik.
Tim Napak Tilas juga mendapati goa lembah bukit Kumbang.
Dimana menurut para peneliti terdapat sisa kehidupan manusia di dalam goa tersebut.
Hanya saja tim napak tilas tidak bisa mendekati goa tersebut karena kondisi cuara, struktur tanah dan perlengkapan keselamatan yang sangat minim.
Seementara di rumah sang juru kunci, terdapat bermacam-macam artefak yang diperoleh dari lokasi Bukit Kumbang.
Artefak ini bermacam-macam bentuk dan ukiran dimana nama dan fungsinya belum bisa diterjemahkan oleh juru kunci.
Demikian seputar Mitos Gunung Kumbang dan Pengalaman Napak Tilas Sriwijaya.
***