"Mohon ampun paduka Sultan, paduka tidak semestinya menanyakan hal itu, karena sifat Allah SWT tidak bisa disamakan dengan manusia," kata salah satu ulama.
"Ya aku tau tu, dan aku tidak akan pernah menyamakan sifat Allah SWT dengan manusia," kata Sultan Harun.
"Allah SWT adalah dzat yang maha besar, maha agung dan maha pencipta, sedangkan manusia hanya hamba yang diwajibkan untuk menyembahnya, mengikuti larangannya dan mengerjakan perintahnya," sambung Sultan Harun.
"Tapi aku hanya ingin mendengar jawaban kalian yang paling masuk akal, sedang apa Allah SWT sekarang, ada tahu tidak?," kata Sultan.
BACA JUGA:Efek El Nino di Kabupaten Kaur, Sejumlah Titik mulai Kekeringan
BACA JUGA:10 Makanan Rusia Paling Populer sejak Berabad lalu
Tapi sampai pertanyaan itu diulang-ulang terus beberapa kali, tidak ada satupun ulama dan cendekiawan penasehat sultan itu mengetahui jawabannya.
Ditengah kebuntuan berfikir itu, Sultan Harun tiba-tiba ingat kepada Abu Nawas.
Abu Nawas memang terkenal cerdik dan pandai.
Walaupun sifatnya kadang beberapa kali membuat kesal sultan, namun Abu Nawas beberapa kaali juga membantu sultan menyelesaikan masalah yang pelik.
BACA JUGA:Sejarah Munculnya Alkohol di Rusia, Yah Itu Vodka!
Bahkan tak jarang Abu Nawas berhasil memecahkan masalah dengan cara yang sangat sederhana.
Hal itu tidak pernah terpikir oleh para penasehatnya sebelumnya.
"Pengawal cepat kalian panggil Abu Nawas sekarang, langsung bawa ke sini," perintah Sultan kepada 3 orang pengawalnya.
Ketiga pengawal lantas bergerak cepat mencari Abu Nawas.
Karena perintah Sultan ingin sekarang, maka tiga pengawal itu berpencar dan berbagi tugas.