Bahkan dengan hasutan dari Belanda yang terus mendukungnya dan memberikan banyak hadiah, Raja Amangkurat I menghabisi para pengikut setia.
Termasuk Pengeran Alit yang merupakan adik dari lain ibu.
Raja Amangkurat I juga menghabisi sekitar 6.000 ribuan santri dan ulama yang sebelumnya merupakan pengikut setia ayahnya dalam memerangi Belanda.
Para ulama dan Santri itu dihabisi secara serentak di alun-alun Pleret.
BACA JUGA:SELAMAT, Resmi Dilantik Muslihuddin jabat Ketua Bawaslu Kaur Periode 2023-2028
Para ulama dan santri dituduh dengan tuduhan akan melakukan pemberontakan bersama Pangeran Alit dan beberapa keluarga kerajaan lainnya.
Akibat sifat bengis Raja Amangkurat I yang lebih mengutamakan kekuasaan dibandingkan dengan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Membuat rakyat dicekam ketakutan.
Kemudian satu persatu wilayah yang sebelumnya menjadi kekuasaan Kerajaan Mataram Islam mulai melepaskan diri.
BACA JUGA:Ciri-Ciri KTP dan KK yang Layak Dapat Bansos PKH Rp1.200.000, Cek Namamu di Link cekbansos
BACA JUGA:SELAMAT, Ini Bawaslu Terpilih Kabupaten Kota se-Provinsi Bengkulu
Wilayah-wilayah itu melakukan perlawanan karena Raja Amangkurat I lebih memilih bersahabat dengan Belanda yang selama ini merupakan musuh yang akan mengeruk kekayaan Bumi Mataram.
Seperti yang sudah terjadi pada wilayah lain di Nusantara.
Untuk diketahi bahwa Raja Amangkurat I merupakan anak Sultan Agung Hanyakrakusumo dengan permaisuri kedua Raden Ayu Wetan.
Sedangkan Pangeran Alit merupakan Anak Sultan Agung Hanyakrakusumo dari permaisuri pertama Raden Ayu Kulon.