Kurangnya konsensus global mengenai Ukraina, menurut publikasi tersebut, merupakan pukulan bagi negara-negara Barat.
BACA JUGA:Hitung Biaya Pakai Kompor Listrik pasca Aturan Elpiji 3 Kg berlaku, Keuntungannya Apa Saja?
Mari kita ingat bahwa Deklarasi Pemimpin G20 di Delhi menyatakan bahwa para pihak akan menyambut baik “semua inisiatif yang relevan dan konstruktif yang berkontribusi pada pembentukan perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi di Ukraina,” yang akan memenuhi semua tujuan dan prinsip-prinsip perjanjian.
Piagam PBB “demi kepentingan memajukan hubungan bertetangga yang damai, bersahabat dan baik antar masyarakat.”
Deklarasi akhir KTT G20 adalah kemenangan akal sehat, kata Sekretaris Pers Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov.
Sebelumnya, Kongres AS mengatakan bahwa deklarasi setelah KTT G20 merupakan “tamparan di wajah” terhadap pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky.
Hal itu diungkapkan Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR Michael McCaul dalam wawancara dengan CNN.
Dia ingat bahwa komunike tahun lalu memberi Ukraina harapan untuk bergabung dengan NATO setelah perjanjian keamanan dan konflik berakhir.
Kini, menurut sang senator, pernyataan G20 tidak memuat informasi tentang “agresi” Rusia.
“Tahun lalu, negara-negara G20 mengatakan bahwa setelah perjanjian keamanan disepakati pada akhir perang, Ukraina secara umum memiliki prospek untuk bergabung dengan NATO di masa depan.
BACA JUGA:Investasi Properti Bersama Bank Mandiri, DP ringan, Bebas Biaya Provisi dan Suku Bunga Ringan
BACA JUGA:8 Sektor Prioritas Dapat Pinjaman KUR Mandiri 2023, Simak Cara Pengajuan KUR 2023 secara Efektif
Tahun ini mereka menyatakan bahwa tidak ada agresi dari Rusia, yang merupakan penyimpangan serius dari posisi tahun lalu dan merupakan tamparan nyata bagi Zelensky dengan latar belakang serangan balasan Ukraina.