Dokter Djaja Tegas Sebut Sianida Bukan Penyebab Kematian Mirna, Jessica Wongso hanya Kambing Hitam
JAKARTA, RADARKAUR.CO.ID - Kasus kematian Mirna Salihin tahun 2016 kembali mencuat dalam beberapa minggu terakhir.
Dalam kasus kopi sianida ini, pengadilan telah menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai pelaku pembunuhan berencana. Dan sedang menjalani hukuman penjara.
Film dokumenter yang berjudul "Ice Cold: Murder, Ice Coffe dan Jessica Wongso" telah kembali membuat heboh publik tanah air.
BACA JUGA:DBH Minerba Kabupaten Kaur, Sektor Pendapatan Andalan yang Tak Lagi jadi Andalan
BACA JUGA:Miris, DBH Perikanan Kabupaten Kaur Hanya Segini, Padahal Ada Puluhan Perusahaan Tambak Udang
Masyarakat seperti kembali terbuka pikirannya setelah menonton film dokumenter berdurasi 1,5 jam tersebut.
Ada banyak bukti dan kesaksian yang sangat berbeda dengan yang ditampilkan selama persidangan.
Bahkan ada saksi yang telah memberikan BAP namun tidak dipanggil dan memberikan kesaksian di pengadilan.
Ahli forensik sekaligus ahli Sianida, dr. Djaja Surya Atmadja adalah orang pertama yang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Mirna Salihin pada saat itu.
BACA JUGA:Aduh! DBH Pajak 2024 Kabupaten Kaur Terkecil se-Provinsi Bengkulu? Kalah Jauh dari Bengkulu Tengah
Diungkapkannya dalam Podcast dr. Ricard Lee saat pertama kali memeriksa jenazah Mirna ia tidak menemukan adanya sianida di dalam darah dan urin maupun hati.
Adapun sianida sebanyak 0,2 mg/liter yang ditemukan di dalam lambung mirna itu diperkirakan karena proses pembusukan. Sebab pengambilan sampel di lambung itu dilakukan beberapa hari setelah kematiannya.
Sedangkan pada saat pemeriksaan pertama, dr. Djaja Surya Atmadja memastikan tidak ada sianida di dalam tubuh Mirna.