Profil Dokter Djaja Sebut Penyebab kematian Mirna Bukan Kopi Sianida, Fakta Ini Tidak Disebut di Persidangan

Senin 09-10-2023,19:31 WIB
Editor : Muhammad Isnaini

Profil Dokter Djaja Sebut Penyebab kematian Mirna Bukan Kopi Sianida, Fakta Ini Tidak Disebut di Persidangan

JAKARTA, RADARKAUR.CO.ID - dr Djaja Surya Atmadja atau dipanggil dokter Djaja mendapat perhatian publik pasca mencuat kembali kasus kopi sianida tahun 2016 lalu.

Kasus itu diangkat dalam film dokumenter oleh Netflix dengan judul Ice Cold: Murder, Ice Coffe dan Jessica Wongso.

Pasca viral film tersebut, dokter djaja ikut berkomentar saat di wawancara podcast oleh dr Ricard Lee.

BACA JUGA:Dokter Djaja Tegas Sebut Sianida Bukan Penyebab Kematian Mirna, Jessica Wongso hanya Kambing Hitam

BACA JUGA:DBH Minerba Kabupaten Kaur, Sektor Pendapatan Andalan yang Tak Lagi jadi Andalan

Dokter Djaja mengungkapkan beberapa fakta yang tidak pernah dimunculkan dalam persidangan kasus kematian Mirna Salihin dengan tersangka Jessica Kumala Wongso.

Terhadap kasus kopi sianida tersebut, dokter Djaja mengatakan bahwa ia sangat mengetahui persis kasus tersebut dengan sangat jelas.

Dokter Djaja mengatakan bahwa tidak ada bau sianida dari jenazah Mirna Salihin saat ia melakukan pemeriksaan pertama.

Sehingga dokter Djaja sangat yakin bahwa Mirna salihin meninggal bukan disebabkan oleh Sianida.

BACA JUGA:Miris, DBH Perikanan Kabupaten Kaur Hanya Segini, Padahal Ada Puluhan Perusahaan Tambak Udang

BACA JUGA:Aduh! DBH Pajak 2024 Kabupaten Kaur Terkecil se-Provinsi Bengkulu? Kalah Jauh dari Bengkulu Tengah

Dikatakannya bahwa kesaksian itu sudah ia sampaikan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di kepolisian. Tapi ia mengaku heran karena tidak pernah dipanggil sebagai saksi di pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada saat itu.

"Semua orang yang di BAP itu dipanggil dipanggil ke pengadilan, kecuali saya," ucap Dr Djaja.

"Harusnya kesaksian dokter yang memeriksa diutamakan dong, sehingga jadi scientific. Masa ada orang meninggal terus disebutkan meninggal tidak wajar, lalu diperiksa, tapi orang yang memeriksa tidak dihadirkan di persidangan," kata dokter Djaja.

Kategori :

Terpopuler