Dokter Djaja mengungkapkan pada saat melakukan pemeriksaan forensik, sebagaimana yang ia lakukan sebelum-sebelumnya, ia kemudian mengecek dan memeriksa bagaimana dengan lambung jenazah Mirna Salihin.
BACA JUGA:DBH Sawit Provinsi Bengkulu 2024 Turun Tajam dibanding 2023, Berapa DBH Sawit Kabupaten Kaur?
Caranya dengan menekan pada bagian lambung itu dan kemudian akan mengeluarkan hawa.
"Saya tekan lambungnya dan terus keluar hawa, saya cium hawa tapi tidak ada bau sianida sama sekali. saya ini ahli sianida, jadi tau persis bagaimana aroma sianida," ungkapnya.
Namun berdasarkan pengalamannya selama 30 tahun menjadi dosen sianida, pada kasus kematian Mirna Salihin, ia tidak menemukan ada zat sianida dalam tubuh korban.
Baik dilakukan dengan pemeriksaan lambung dengan mencium aroma ataupun pemeriksaan, urine dan darah.
BACA JUGA:Gerebek Lokasi Judi Sabung Ayam, Satreskrim Kaur Temui Hal Tak Terduga Ini
Ia tidak dapat melakukan otopsi karena pihak keluarga melarang.
"Saya hapal bagaimana bau sianida itu, kalau biasa mahasiswa lagi otopsi sianida terus saya masuk, saya bisa cium baunya, sianida ya, ya itu sianida, saya yang meneliti soal sianida ini," tambanya.
Dokter Djaya kemudian melanjutkan ceritanya, setelah menjadi satu-satunya orang yang tidak dipanggil ke persidangan. Ternyata Otto Hasibuan Pengacara Jessica Kumala Wongso itu membaca BAP saya.
Lalu saya dicari dan kemudian diminta untuk bersaksi di pengadilan.
Berikut Profil Dr Djaja Surya Atmadja