BACA JUGA:Inilah Daftar 10 Merek HP Radiasi Paling Tinggi, Cek Sebelum Beli!
- Bagaimana mungkin mencapai sasaran pemberian obat langsung ke organ yang terkena?
- Jika kita berbicara tentang penggunaan radiofarmasi dalam onkologi, maka perlu disebutkan radiofarmasi yang terakumulasi dalam tumor. Karena tingginya konsumsi glukosa oleh sel-sel ganas, radiofarmasi berbasis glukosa telah digunakan untuk pencitraan tumor selama bertahun-tahun. Yang paling populer adalah fluorodeoxyglucose, senyawa glukosa dan fluor-18. Obat ini banyak digunakan untuk mendiagnosis tumor di seluruh dunia.
Namun, untuk mendapatkan isotop ini diperlukan siklotron yang mahal, dan untuk memvisualisasikan tumor diperlukan metode tomografi komputer emisi positron (PET) yang mahal . Oleh karena itu, tidak semua pusat ilmiah regional di negara kita memiliki semua persyaratan untuk memperoleh isotop dan mensintesis obat berdasarkan itu.
Kekurangan ini memaksa para ilmuwan Tomsk untuk beralih dari fluor dan menggabungkan glukosa dengan teknesium, yang tersedia di hampir semua institusi medis onkologi. Obat berbahan dasar glukosa berlabel teknesium, 99mTc-1-thio-d-glucose, telah terbukti sangat baik untuk diagnosis tumor otak ganas.
Hal ini sering digunakan dalam diagnosis kekambuhan, karena setelah terapi radiasi pada MRI konvensional sangat sulit untuk membedakan perubahan yang terkait dengan konsekuensi pengobatan dari tanda-tanda kekambuhan penyakit. Dalam situasi ini, diperlukan metode diagnostik yang lebih akurat. Obat yang kami kembangkan tidak memiliki analog di dunia, tahun lalu mendapat sertifikat registrasi.
BACA JUGA:Setelah Aqua, Le Minerale Kena Imbas Seruan Boikot Produk Israel, Induknya ada di Tel Aviv
- Bagaimana keakuratan metode ini, apakah berhasil pada tahap awal penyakit?
- Obat kami diciptakan tepat untuk mendeteksi metastasis di kelenjar getah bening pada tahap paling awal, ketika metastasis tersebut belum dapat dideteksi dengan metode lain.
Jika sebelumnya operasi pengangkatan kelenjar getah bening di dekat tumor dilakukan pada semua pasien, kini dimungkinkan untuk menentukan secara akurat apakah pasien tertentu memerlukannya.***