Kepercayaan ini menjadi kepercayaan spritual yang dimiliki oleh masyarakat Jawa.
Pada awalnya, ayam itu tidak dikenal, dan mulai terkenal ketika seorang pertapa sakti pada masa itu bernama Ki Ageng Mangkuhan atau Makukuhan.
BACA JUGA:Senator Partai Republik Tim Scott Undur Diri dari Pemilihan Presiden AS
Saat itu Ki Ageng Mangkuhan memiliki anak yang sedang sakit. Namun anaknya tidak bisa diobati oleh berbagai tabib dan ilmu pengobatan.
Sehingga kemudian ia mendapatkan petunjuk agak anaknya diberikan makan dari daging dan isi dalam ayam cemani.
Ayam itu hanya hidup dibeberapa tempat saja di Jawa.
Singkat cerita, pertapa sakti berhasil mengobati anaknya dengan ayam cemani.
Diketahui bahwa Ayam cemani merupakan peranakan dari perkawinan silang ayam hutan hijau (Gallus varius) dengan ayam kampung atau ayam hutan merah (Gallus gallus).
BACA JUGA:Jelang Tenaga Honorer Dihapus, Pengamat ini Sebut Titipan Penguasa Ancaman Honorer Puluhan Tahun
BACA JUGA:Aturan Baru Tenaga Honorer berlaku, Bagaimana Nasib Tenaga Non ASN yang gagal jadi PPPK 2023?
Dari hasil perkawinan itu kemudian lahir anak yang berwarna hitam. Kemudian anak-anak ayam ini dikawinkan lagi sehingga semakin berkembang dan lama-kelamaan menjadi hitam legam.
Ada juga yang menyatakan bahwa ayam cemani merupakan keturunan dari ayam kedu.
Ayam cemani bukanlah satu-satunya ayam berbulu hitam, terdapat jenis ayam lainnya seperti ayam silkie dari Cina, kadaknath dari India, dan bohuslän-dals svarthöna dari Swedia.
Berbeda dengan cemani, kadaknath dari India diternak untuk dimanfaatkan dagingnya.
Pada dasarnya, telur maupun daging daging ayam cemani dapat dikonsumsi, namun bukan hal yang umum bagi masyarakat Indonesai, terlebih harganya sangat mahal.