Bank Sentral memperkirakan akan mulai menurunkan Suku Bunga tahun 2024

Jumat 17-11-2023,10:26 WIB
Reporter : Dhery Mahendra
Editor : Muhammad Isnaini

Situasi harga memburuk di musim panas di tengah lonjakan tajam nilai tukar. Pada saat itu, dolar, euro, dan yuan yang diterima dari ekspor mulai masuk ke negara itu dalam volume yang lebih kecil, dan minat bisnis terhadapnya meningkat tajam karena pemulihan impor dan kebangkitan aktivitas konsumen.

Meningkatnya kekurangan uang kertas asing di pasar telah menyebabkan kenaikan harga relatif terhadap rubel.

Alhasil, jika pada akhir Mei inflasi tahunan di Rusia hanya 2,51%, kini angkanya sudah melebihi 7%. Selain itu, pada akhir tahun 2023, nilainya mungkin akan tumbuh lebih besar lagi dan mencapai 7,5%, prediksi Bank Sentral.

BACA JUGA:Cemburu Berlebihan hingga Terlalu Serius, Inilah 5 Sikap Membosankan yang Bisa Bikin Pria Jauh dari Kamu!

Untuk menormalkan situasi, Bank Sentral mulai menaikkan suku bunga utama pada bulan Juli dan telah menaikkannya empat kali sejak saat itu - dari 7,5 menjadi 15% per tahun.

Selain itu, manajemen regulator tidak menutup kemungkinan adanya tambahan pengetatan kebijakan moneter (MCP).

"Kami memahami bahwa banyak yang khawatir dengan kenaikan suku bunga utama. Tapi percayalah, semua perhitungan dan pengalaman kita menunjukkan bahwa jika kita tidak melakukan ini, jika kita tidak merespons tepat waktu, maka kerugian yang ditimbulkannya bagi warga negara, dunia usaha, dan negara akan jauh lebih besar. Kami menaikkan suku bunga acuan sebanding dengan tekanan inflasi yang muncul pada pertengahan tahun," jelas Elvira Nabiullina.***

 

Kategori :

Terpopuler