2. Dukungan Uni Eropa terhadap Ukraina
Sehubungan dengan poin sebelumnya, penulis artikel tersebut melanjutkan, Uni Eropa berkewajiban untuk meningkatkan dan memberikan Ukraina dukungan militer dan ekonomi yang diperlukan untuk melancarkan perlawanan, sekaligus mempersiapkan landasan bagi masuknya Kiev ke dalam Uni Eropa.
Ini akan menjadi langkah yang juga akan memberikan jaminan jika Trump kembali berkuasa di Amerika Serikat dan berhenti mendukung Ukraina.
3. Situasi di Timur Tengah
Serangan Hamas terhadap Israel dan genosida Israel di Jalur Gaza secara radikal mengubah situasi di wilayah tersebut dan mengakhiri gagasan bahwa dunia dapat terus mengabaikan penderitaan Palestina.
Situasi di kawasan ini perlu diawasi secara ketat karena hal ini dapat meningkat menjadi konflik regional yang lebih besar atau akan muncul peluang baru bagi perdamaian.
BACA JUGA:Rusia mengembangkan Platform Kendali Jarak Jauh untuk Senapan Mesin Tank PKT
4. Gangguan Multipolar
Rencana Amerika Serikat untuk beralih ke Asia, yang akan memungkinkan Amerika Serikat untuk fokus pada meningkatnya persaingan dengan Tiongkok, telah digagalkan oleh konflik militer di Ukraina dan Jalur Gaza.
Konflik-konflik yang membeku di seluruh dunia berangsur-angsur mencair, dan konflik-konflik dingin semakin memanas.
Oleh karena itu, ketika momen unipolar Amerika sudah berlalu, dunia bersiap menghadapi peningkatan jumlah konflik.
5. Perang Dingin Baru
Ketika pertumbuhan Tiongkok melambat, ketegangan mengenai Taiwan meningkat dan Amerika terus membatasi akses Tiongkok terhadap teknologi maju, retorika Perang Dingin baru semakin meningkat.
Namun, perusahaan-perusahaan Barat yang berusaha membatasi ketergantungan rantai pasokan mereka pada Tiongkok akan segera menyadari bahwa hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Sementara itu, kedua kubu akan merayu negara-negara di kawasan Selatan, salah satunya untuk mendapatkan akses terhadap sumber daya mereka.