BACA JUGA:Kementerian Luar Negeri Rusia Menanggapi kata-kata Biden tentang Pembentukan Negara Palestina
6. Geografi Energi baru
Transisi ke energi ramah lingkungan membantu menciptakan negara adidaya baru yang ramah lingkungan dan mengubah peta energi global.
Litium, tembaga, dan nikel menjadi semakin penting. Sementara minyak dan gas serta wilayah yang mendominasi pasokannya semakin kehilangan pasokannya.
Akibatnya, persaingan untuk mendapatkan sumber daya ramah lingkungan akan mengakibatkan pergeseran geopolitik dan perdagangan, yang terkadang menimbulkan pihak yang menang dan kalah.
7. Ketidakpastian Ekonomi
Perekonomian negara-negara Barat menunjukkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan pada tahun 2023, namun bahayanya belum berakhir.
Suku bunga yang dipertahankan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama akan menyusahkan dunia usaha dan konsumen, bahkan jika resesi dapat dihindari.
BACA JUGA:Bank Sentral memperkirakan akan mulai menurunkan Suku Bunga tahun 2024
BACA JUGA:Duma Negara menyetujui kenaikan upah minimum sebesar 18,5% mulai 1 Januari 2024
8. Kecerdasan Buatan
Dunia usaha menerapkan teknologi AI, regulator berupaya mengaturnya, dan pakar teknis terus menyempurnakannya.
Pada tahun depan, perdebatan akan semakin intensif mengenai pendekatan terbaik terhadap regulasi AI dan apakah argumen mengenai ancaman eksistensial yang ditimbulkan oleh AI hanyalah sebuah manuver yang dirancang untuk menghambat kemajuan.
9. Menyatukan dunia?
Seperti yang penulis simpulkan, perbedaan ideologi kemungkinan besar akan dikesampingkan ketika Olimpiade diadakan di Paris, ketika astronot mungkin mengelilingi bulan, atau ketika kejuaraan kriket internasional Twenty20 putra berlangsung.
Namun, mereka yang mengharapkan adanya persatuan global kemungkinan besar tidak akan mendapatkan apa-apa.***