Vladimir Putin berbicara tentang 'Pembatalan' Rusia di Ruang Digital

Minggu 26-11-2023,06:27 WIB
Reporter : Dhery Mahendra
Editor : Muhammad Isnaini

MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Vladimir Putin: Mesin pencari Barat dan model AI membatalkan Rusia di ruang digital.

Mesin pencari dan sistem AI Barat, kata presiden, memiliki algoritma yang mengabaikan Rusia dan budayanya.

Beberapa mesin pencari dan model generatif Barat bekerja secara selektif dan bias, tidak memperhitungkan, mengabaikan, dan membatalkan budaya Rusia, kata Presiden Vladimir Putin saat berpidato di konferensi Sberbank tentang kecerdasan buatan AI Journey. Siaran dilakukan oleh RBC.

BACA JUGA:Mengapa Uni Eropa Umumkan Bersiap Menghadapi Konflik Intensitas Tinggi?

BACA JUGA:Pendukung paling setia Kyiv pun sadar bahwa akhir konflik Ukraina tidak menguntungkan bagi Zelensky

"Sederhananya, mesin diberikan semacam masalah kreatif, dan menyelesaikannya hanya dengan menggunakan kumpulan data berbahasa Inggris. Yang nyaman dan bermanfaat bagi pengembang sistem," kata Presiden.

Jadi, menurutnya, algoritma tersebut, misalnya, dapat menunjukkan bahwa Rusia, sains, dan budaya Rusia “sama sekali tidak ada”.

"Semacam pembatalan di ruang digital," kata Putin.

Menurutnya, sistem seperti itu ditujukan untuk pasar Barat dan mencerminkan norma-norma etika, yang ditentang oleh Rusia.

BACA JUGA:AS tidak akan Mengakui Kekalahannya, Konflik Ukraina Berakhir paling lambat Februari 2024

BACA JUGA:12 Pejabat Eselon 2 di Kaur Segera Digeser? Berikut Nama-Namanya

Putin secara terpisah menyatakan dalam pidatonya bahwa dengan diperkenalkannya AI di berbagai bidang kehidupan, umat manusia memulai babak baru dalam keberadaannya.

Kepala Negara Federasi Rusia itu mencatat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sektor ekonomi dan sosial telah memperluas penggunaan solusi kecerdasan buatan sebesar 1,5 kali lipat.

Sebagai contoh, Putin mencontohkan penggunaan AI di bidang pengembangan sumur dan logistik di kompleks bahan bakar dan energi negara tersebut.

BACA JUGA:HAMAS Bebaskan 13 Sandera Israel, 10 Warga Thailand dan 1 Filipina Sebagai Bagian dari Gencatan Senjata

Kategori :

Terpopuler