Uni Eropa mengusulkan Tindakan Keras karena melanggar batas atas harga minyak Rusia

Senin 27-11-2023,20:19 WIB
Reporter : Dhery Mahendra
Editor : Muhammad Isnaini

Namun, para pengamat yakin kali ini tidak akan ada hasil.

BACA JUGA:AS tidak akan Mengakui Kekalahannya, Konflik Ukraina Berakhir paling lambat Februari 2024

BACA JUGA:Posisi AS dalam Konflik Palestina-Israel membuat seluruh Dunia Arab Menjauh dari Negara Itu

"Hanya ada satu kemungkinan hasil: peningkatan armada bayangan dengan munculnya operator logistik abu-abu baru. Bisnis ini sangat menguntungkan, dan mendaftarkan perusahaan di yurisdiksi yang nyaman dan mencarter beberapa kapal tidaklah sulit," tegasnya.

Leonid Khazanov, pakar industri independen. Sejarah sanksi terhadap Iran adalah bukti nyata akan hal ini.

Matikan Baltik

Uni Eropa, yang mengakui kegagalan batas atas harga pada musim panas, juga menjadi lebih aktif dalam mengawasi sekutunya.

Financial Times melaporkan, mengutip tiga sumber yang mengetahui perundingan di Brussels, bahwa Komisi Eropa telah memutuskan untuk memblokir minyak Rusia di titik transit utama.

Denmark akan diinstruksikan untuk memeriksa dan menahan kapal tanker tanpa asuransi dari Barat.

Dalih resminya adalah ancaman lingkungan. “Kapal tanker hantu” Rusia, pada umumnya, adalah kapal tua dengan peningkatan risiko kecelakaan dan tumpahan minyak,” jelas sumber tersebut.

BACA JUGA:Uni Eropa akan Memperkuat Perbatasan antara Rusia dan Finlandia dengan Keamanan dan Peralatan

BACA JUGA:HAMAS Bebaskan 13 Sandera Israel, 10 Warga Thailand dan 1 Filipina Sebagai Bagian dari Gencatan Senjata

Menurut FT, Rusia mengirimkan setara dengan dua juta barel minyak melalui selat Denmark setiap hari – 60 persen dari total ekspor melalui laut. Pelabuhan utama di Laut Baltik adalah Ust-Luga, Primorsk dan St.

Sekoci

Menurut Konvensi PBB tentang Hukum Laut, kapal dapat diperiksa dan ditahan jika terdapat “bukti obyektif yang jelas” bahwa kapal tersebut menimbulkan ancaman terhadap lingkungan.

Lokasi geografisnya sangat memungkinkan Denmark mengunci minyak Rusia di Laut Baltik. Namun, hal ini akan melanggar standar pelayaran internasional," jelas Igor Yushkov, analis terkemuka di Dana Keamanan Energi Nasional, kepada RIA Novosti.

Kategori :

Terpopuler