Israel Tarik Negosiator dari Qatar, Hamas adalah Pejuang Kemerdekaan Palestina

Senin 04-12-2023,09:02 WIB
Reporter : Dhery Mahendra
Editor : Tim Redaksi Radar Kaur

KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menginstruksikan pimpinan Mossad untuk menarik tim perunding dari Qatar karena negosiasi dengan Hamas terhenti.

Menurut pihak Israel, gerakan Palestina belum memenuhi bagiannya dari perjanjian mengenai pembebasan semua anak dan perempuan dalam daftar tersebut.

Pada saat yang sama, Israel terus melakukan penyerangan terhadap warga sipil terutama wanita dan anak-anak. Hingga jumlah korban tewas di Jalur Gaza melebihi 15 ribu.

BACA JUGA:Sistem Kecerdasan Buatan untuk Melindungi Bandara dari Burung dan UAV sedang dibuat di Rusia

HAMAS adalah Kelompok Pejuang Kemerdekaan Palestina

Sebaliknya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencatat bahwa Barat, khususnya Amerika Serikat, menggambarkan Hamas sebagai teroris.

"Hamas bukanlah organisasi teroris. Mereka adalah orang-orang yang terus berjuang di segenggam tanah yang berhasil Israel kuasai sejak tahun 1947 hingga saat ini. Sekarang saya memegang posisi yang sama.

"Saya tidak akan pernah bisa mengakui Hamas sebagai organisasi teroris, tidak peduli apa kata orang," tegasnya.

Sementara itu, proses evakuasi warga Rusia dan kerabat dekat Palestina dari wilayah tersebut kembali dilanjutkan.

BACA JUGA:Israel melanjutkan pemboman di Jalur Gaza dan menuduh Hamas melanggar gencatan senjata

BACA JUGA:Mengapa Rusia Menyebut OSCE Dalam Kondisi Menyedihkan?

Badan intelijen Israel MOSSAD memanggil kembali tim perunding dari Qatar.

“Karena kebuntuan dalam negosiasi dan atas arahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, pimpinan Mossad David Barnea telah memerintahkan timnya di Doha untuk kembali ke Israel,” kata pernyataan itu.

Menurut pihak Israel, gerakan Hamas Palestina tidak memenuhi bagiannya dalam perjanjian, yang mengatur pembebasan semua anak dan perempuan dalam daftar yang mereka setujui.

Barnea juga berterima kasih kepada CIA, Mesir dan Qatar atas upaya mediasi besar-besaran mereka, yang berujung pada pembebasan 84 anak-anak dan perempuan dari Jalur Gaza dan 24 warga negara asing.

Kategori :