5 Penyebab Overthinking dan Cara Mengatasi Kebiasaan Menyusuri Labirin Pikiran yang Tak Berujung

Minggu 17-12-2023,17:49 WIB
Reporter : Ryen Meikendi
Editor : Muhammad Isnaini

BACA JUGA:Rahasia Kecocokan Pasangan Berdasarkan Bulan Lahir! Kamu dan Siapa yang Pas Buatmu?

BACA JUGA:Kuasai Seni Membangun Ikatan yang Erat dengan Si Kecil, 7 Tips Agar Bonding dengan Anak Makin Kuat

Ketika pikiranmu terus-terusan melayang ke hal-hal yang sebetulnya nggak perlu, jelas deh fokusmu bisa terpecah.

Kamu mungkin jadi lebih lambat dalam menyelesaikan tugas, atau bahkan membuat kesalahan karena pikiran yang bercabang-cabang.

Overthinking bisa membuat kita seperti pemain bola yang terus-terusan melihat ke tribun daripada memperhatikan bola di lapangan.

4. Stres

Seringkali, overthinking bukan cuma sekadar memberikan kita teka-teki, tapi juga membawa tamu tak diundang bernama "stres."

Bayangkan seperti ini: pikiran kita jadi panggung sandiwara di mana kita berperan sebagai produser drama stres tanpa skenario yang jelas. Kita cenderung mengulang-ulang skenario buruk yang belum tentu terjadi, membuat otak kita bekerja keras untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang sebenarnya hanya imajinasi belaka.

Hal ini seperti membuat bualan tak berguna yang justru menambah beban stres kita. Saat kita terus-menerus mikirin kemungkinan buruk, stres pun datang tak terelakkan. Stres ini bisa muncul tanpa alasan yang jelas, dan kita malah menemui diri kita sendiri terjebak dalam siklus ketidakpastian dan kegelisahan.

BACA JUGA:Cara Praktis Impor Barang dari Alibaba, Jadi Bos Bisnismu Sendiri!

Yang menariknya, kadang kita bisa lebih tenang dan rileks ketika kita tidak terlalu membebani pikiran dengan berbagai spekulasi yang belum pasti.

Bayangkan hidupmu sebagai film dengan genre komedi yang lebih santai daripada thriller yang memicu stres. Mungkin, dengan meringankan pikiran dari overthinking, kita bisa menikmati momen-momen kecil dan hidup dengan lebih damai.

5. Merasa Sendiri

Overthinking tak hanya membuat pikiranmu menjadi kompleks, tapi juga bisa membawa dampak sosial yang tak diinginkan, seperti membuatmu merasa terasing.

Bayangkan pikiranmu sebagai sahabat setia yang selalu membawa kabar buruk, dan tanpa sadar, kamu jadi semakin menjauh dari teman-teman dan keluarga.

Pikiran yang terus-menerus dihantui oleh kerisauan dan kecemasan dapat menciptakan tembok tak terlihat di sekitar dirimu. Saat teman-teman ingin berbagi keceriaan atau keluarga ingin memberikan dukungan, overthinking bisa membuatmu lebih tertutup dan sulit untuk terhubung secara emosional.

Kategori :