Situasi politik ekstrem, Donald Trump terlibat dalam 4 Kasus kriminal tahun 2023?

Kamis 04-01-2024,07:41 WIB
Reporter : Dhery Mahendra
Editor : Muhammad Isnaini

“Setelah lima tahun penyelidikan yang terputus-putus, berlarut-larut, dan berliku-liku yang mengakibatkan penundaan yang tidak dapat dijelaskan dan tidak konstitusional, Kantor Kejaksaan telah mengajukan serangkaian tuntutan bermotif politik yang mengandung kesalahan hukum,” tulis pengacara miliarder tersebut dalam mosi tersebut.

Keputusan atas banding ini belum diambil.

BACA JUGA:Merajut Masa Depan, Kolaborasi ANGO Ventures dan School of Parenting untuk Pendidikan Orang Tua

Kasus dokumen rahasia

Pada bulan Juni, penasihat khusus federal Jack Smith mengajukan tuntutan terhadap Donald Trump dalam kasus penyalahgunaan dokumen yang sangat penting bagi keamanan nasional.

Menurut penyidik, saat meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021, Presiden Amerika Serikat ke-45 itu membawa serta dokumen-dokumen tersebut, yang kemudian ia bawa ke kediamannya di Mar-a-Lago di Florida.

Jaksa juga menuduh Trump menunjukkan dokumen rahasia kepada orang-orang yang tidak berhak melihatnya.

Miliarder itu sendiri telah berulang kali menyatakan bahwa dia tidak setuju dengan tuduhan yang diajukan, dan mencatat bahwa Presiden AS saat ini Joe Biden mengalami situasi yang sama pada awal tahun 2023, tetapi tidak ada yang mengajukan tuntutan terhadapnya.

Pada Januari 2023, para pembantu Biden menemukan dokumen rahasia di rumahnya di Wilmington. Biden sendiri mengaku memang memiliki dokumen rahasia, namun disimpan di garasi yang terkunci.

BACA JUGA:Tawaran Spesial Akhir Tahun dari LindungiHutan: Berlaku hingga 5 Januari, Nikmati Diskon untuk Menanam Pohon

Pada tanggal 28 Desember, Donald Trump, mengomentari jejaring sosialnya Truth Social atas tuduhan terkait penyimpanan dokumen rahasia, sekali lagi mengkritik sistem peradilan karena penggunaan standar ganda.  

“Berita palsu (media Amerika - RT ) dan antek-anteknya, kaum sayap kiri radikal dari Partai Demokrat, sedang mencoba mencari cara untuk menjelaskan bagaimana mereka dapat membiarkan Biden lolos begitu saja, mengingat dia benar-benar bersalah, namun pada saat yang sama tetap menahan diri. Trump bertanggung jawab, meskipun dia bukanlah orang yang tidak bisa disalahkan. Ini adalah strategi baru mereka, tapi tidak akan berhasil. Masyarakat kita terlalu pintar untuk melakukan hal ini,” tulis miliarder tersebut.

Sidang kasus ini terus berlanjut, sidang berikutnya dijadwalkan pada 20 Mei 2024.

Kasus Pemilu Georgia

Pada bulan Agustus, Trump didakwa dengan tuduhan mencoba mempengaruhi suara pada pemilihan presiden tahun 2020 di Georgia.

Mantan presiden AS dan para pendukungnya mengklaim bahwa hasil pemilu yang menentukan Joe Biden sebagai pemenangnya telah dicurangi.

Kategori :