Butuh keberanian dan mental baja untuk melakukan itu.
Sebab jika diketahui Jepang maka bisa membahayakan keselamatan jiwa mereka.
Mendur bersaudara harus diam-diam menyelinap di malam hari, memanjat pohon, dan melompati pagar hingga akhirnya menemukan lab foto.
Sebab jika tertangkap Jepang, bukan tak mungkin Mendur bersaudara dihukum mati.
BACA JUGA:Jika Gempa Megathrust Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, Ini yang Bakal Terjadi di Indonesia
BACA JUGA:PTUN Terima Gugatan 'Paman Usman', Pulihkan Harkat dan Martabat sebagai Hakim Konstitusi
Tanpa foto karya Frans Mendur, maka proklamasi Kemerdekaan Indonesia tak akan terdokumentasikan dalam bentuk foto.
Mendur bersaudara lahir di Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara.
Alex Mendur lahir pada 1907, sementara adiknya Frans Mendur lahir tahun 1913.
Kala itu nama Mendur bersaudara sudah terkenal di mana-mana.
BACA JUGA:Rekrutmen CPNS 2024 Dibuka Agustus, Cara Daftar CPNS, Syarat dan Tahapan Buat Akun
BACA JUGA:Penyaluran dana BOS di Provinsi Bengkulu Capai Rp245,34 miliar, Ini Rincian per Kabupaten Kota
Keberadaan mereka diperhitungkan media-media asing.
Untuk mengenang aksi heroik Mendur bersaudara, keluarga besar Mendur mendirikan sebuah monumen yang disebut "Tugu Pers Mendur".
Tugu ini berupa patung Alex dan Frans serta bangunan rumah adat Minahasa berbentuk panggung berbahan kayu.
Tugu Pers Mendur didirikan di Kelurahan Talikuran, Kecamatan Kawangkoan Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, di tanah kelahiran mereka.