Pantauan wartawan, pelaku memperagakan berbagai adegan sebagaimana yang sudah disampaikan pada Konferensi Pers beberapa Waktu lalu.
Termasuk perbuatan tersangka yang menyetubuhi korban Yeti yang saat itu meninggal dunia.
Kejinya, perbuatan laknat itu dilakukan tersangka Fa saat korban bersimbah darah dan baru menghembuskan nafas terakhirnya.
Sebelum melakukan perbuatan biadap itu, pelaku menghabisi Yeti dan Neneknya dengan cara menghujamkan pisau berkali-kali ke tubuh korban terutama pada bagian dada dan lehernya.
Setelah terkena tusukan pisau bertubi-tubi korban Yeti terkapar di atas tempat tidur.
Pelaku juga menghabisi neneknya dengan tebasan pisau pada bagian lehernya. Sang nenek yang sudah sakit stroke itupun jatuh ke sisi kanan tempat tidur.
Sementara itu sebagai mewakili masyarakat Desa Karang Dapo, Sudirman menyampaikan bahwa mereka memotong satu ekor sapi untuk membayar Tepung Semaye atas peristiwa yang sudah terjadi di desa itu.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Sepeda Motor Milik Siswi SMP Korban Pembunuhan Sadis Ditemukan
BACA JUGA:Apa Motif Pembunuhan Siswi SMP dan Neneknya di Kaur? Tetangga Tidak Mendengar Suara Apapun
Sebab atas kejadian itu masyarakat merasa sakat takut untuk beraktivitas, baik di kebun atau di sawah. Bahkan saat di rumah saja merasa takut.
Dan mereka bersyukur karena sudah ada pelaku yang tertangkap dan diproses secara hukum.
Harapannya dengan Jamuan Tepung Semaye ini semoga masyarakat kami dapat beraktivitas seperti biasa.
"Kami masyarakat Desa Karang Dapo menyampaikan ucapan terima kasih kepada kapolres dan jajaran yang telah menemukan dan menangkap pelaku," kata Sudirman.