KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Pasar mata uang kripto mengalami volatilitas ekstrem dalam beberapa hari terakhir, membuat investor dan pedagang gelisah.
Bitcoin (BTC) awalnya turun tajam ke $78.000 (sekitar Rp1,28 miliar) sebelum bangkit kembali ke $85.000 (sekitar Rp1,54 miliar).
Altcoin utama lainnya, termasuk Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan XRP, juga menghadapi fluktuasi signifikan karena tekanan ekonomi makro dan kendala likuiditas, yang memicu aksi jual panik di pasar.
Salah satu faktor utama yang memengaruhi pasar kripto adalah meningkatnya ketegangan geopolitik dan kebijakan ekonomi.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Hari Ini, Kapan Waktu Tepat untuk Membeli?
BACA JUGA:Fasset Perkuat Edukasi Kripto di Indonesia Melalui Diskusi Panel
Presiden Donald Trump mengumumkan tarif perdagangan baru terhadap Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa, yang mengguncang pasar keuangan global, termasuk aset kripto.
Selain itu, aset kripto senilai lebih dari $1 miliar dilikuidasi dalam satu hari, memperburuk fluktuasi harga.
Meskipun ada aksi jual dari investor baru, akumulasi skala besar oleh pembeli institusional dapat menandakan potensi pemulihan pasar.
Perkembangan utama yang memengaruhi harga kripto adalah konfirmasi Trump atas Crypto Strategic Reserve, yang bertujuan untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai pemimpin global di sektor mata uang kripto.
BACA JUGA:AI dan Blockchain Siap Mendorong Inovasi Besar pada Tahun 2025
BACA JUGA:SEC Berinteraksi dengan Perusahaan untuk Membahas Regulasi Kripto
Inisiatif ini mencakup akuisisi Bitcoin dan altcoin utama seperti XRP, Solana (SOL), dan Cardano (ADA).
Setelah pengumuman ini, XRP melonjak sebesar 32%, SOL naik 22%, dan ADA meroket sebesar 63,14%, melewati batas $1 untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
Bitcoin juga menunjukkan pemulihan moderat, mencapai $94.000 setelah sebelumnya turun di bawah $80.000.