KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Perdagangan mata uang kripto dan perdagangan valas adalah dua opsi populer bagi investor yang mencari potensi keuntungan, tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.
Mata uang kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum, adalah aset digital yang beroperasi pada platform terdesentralisasi tanpa pengawasan pemerintah atau bank sentral.
Di sisi lain, valas berurusan dengan pertukaran mata uang fiat tradisional seperti dolar AS atau Euro dan merupakan salah satu pasar terbesar dan paling likuid di dunia.
Kedua pasar menawarkan peluang keuntungan, tetapi masing-masing memiliki serangkaian risiko, peraturan, dan imbalannya sendiri.
BACA JUGA:Bupati Kaur Gusril Pausi Sentil Kepala OPD yang Tidak Mau Bersinergi: Silakan Mundur
BACA JUGA:Bupati Kaur - BPS Luncurkan Program Satu Data Indonesia dan Desa Cinta Statistik
Salah satu perbedaan paling mencolok antara kedua pasar ini adalah volatilitas.
Mata uang kripto dikenal karena fluktuasi harga yang ekstrem, yang dapat menghasilkan keuntungan besar tetapi juga kerugian yang signifikan.
Misalnya, Bitcoin telah mengalami perubahan lebih dari $30.000 dalam jangka waktu yang singkat.
Sebaliknya, valas cenderung lebih stabil, dengan pasangan mata uang biasanya hanya berfluktuasi 1-2% setiap hari.
BACA JUGA:Pasar Murah Ramadhan Pemda Kaur Dibuka Wakil Bupati: Untuk Menjaga Stabilitas Harga Pangan Pokok
BACA JUGA:Program Unggulan dan 6 Program Prioritas Bupati Kaur dan Wakil Bupati Periode 2025-2030
Meskipun valas menawarkan volatilitas yang lebih rendah, penggunaan leverage dalam valas dapat memperbesar keuntungan dan kerugian.
Leverage merupakan faktor kunci lain yang membedakan kedua pasar tersebut.
Pialang valas sering kali menawarkan leverage yang tinggi, terkadang hingga 1:1000, yang memungkinkan para pedagang untuk mengendalikan posisi besar dengan modal yang sedikit.