Jangan Tolerir Black Campaign

Jangan Tolerir Black Campaign

KAUR UTARA - Demi suksesnya pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang aman, damai dan kondusif. Diperlukan sikap tegas penyelenggara dan aparat hukum. Dimasa kampanye saat ini, banyak dijumpai bentuk black campaign (kampanye hitam) di Media Sosial (Medsos) yang menyerang privasi Calon Bupati (Cabup) maupun Calon Wakil Bupati (Cawabup). Black campaign biasa dijumpai di akun Facebook maupun you tube. Aksi ini tentunya tantangan berat bagi aparat untuk mengungkap pelaku dan menjerat sesuai aturan yang berlaku. "Kalau dibiarkan aksi black campaign di Medsos bisa melahirkan konflik besar antar pendukung calon. Hujat menghujat dan saling buka keburukan calon akan membuat suasana panas. Oleh karenaya, jangan ditolerir sedikitpun pelaku black campaign," ungkap Sismadi (53) warga Desa Gunung Agung Kecamatan Kaur Utara, Rabu (14/10). Menurutnya, black campaign di Medsos bukan satu atau dua kali saja terjadi. Bahkan, hampir setiap hari menghiasi akun facebook. Namun, kendala yang dihadapi untuk membumihanguskan pelaku black campaign ini adalah akun palsu. Pelaku cukup cerdik dengan membuat akun palsu untuk melaksanakan aksinya. Ini sangat disayangkan dan perlu adanya tim siber khusus untuk memburu pelaku akun palsu yang menebar isu atau black campaign. Tujuannya, jelas merusak dan menjatuhkan privasi calon sehingga lahir image negatif dan dimanfaatkan untuk menjatuhkan lawan. "Kalau perlu disiagakan tim buruh siber. Pelaku yang mengumbar hoax dan melakukan black campaign dapat ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum," pungkasnya.(xst)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: