Wembley Dibuat Memble
LONDON – Penalti matang yang dieksekusi oleh Christian Eriksen membawa Denmark menang tipis 1-0 atas Inggris, pada pertandingan lanjutan Divisi A Grup 2 (A2) yang dimainkan di Stadion Wembley, London, Kamis dini hari. Kemenangan itu membuat Three Lions, julukan Timnas Inggris, seperti singa ompong. Tiga poin itu menempatkan Denmark di posisi ketiga di klasemen dengan tujuh poin. Inggris pun mengoleksi tujuh poin namun kalah selisih gol dan harus menduduki posisi ketiga, demikian catatan laman resmi UEFA. “Hasil ini terasa sangat spesial karena dua faktor. Pertama, karena saya berhasil mencapai 100 penampilan bersama timnas Denmark,” ujar Christian Eriksen kepada Kanal 5. Bagi bek Inggris Harry Maguire, pertandingan ini merupakan mimpi buruk. Ia diusir keluar lapangan oleh wasit Jesus Gil Manzano setelah diganjar kartu kuning kedua pada menit ke-31. Maguire menjadi pemain ketiga Inggris yang diusir di Stadion Wembley, setelah Paul Scholes pada 1999 dan Steven Gerrard pada 2012. Nasib Inggris semakin buruk ketika Reece James juga diganjar kartu merah oleh wasit, akibat protes-protesnya setelah peluit panjang berbunyi. Pada menit kelima, penyerang Denmark Yussuf Poulsen dilanggar keras oleh Maguire. Namun ia beruntung karena hanya mendapat kartu kuning. Setelah itu gawang Inggris terancam saat upaya Eriksen melebar. Peruntungan Maguire tidak terulang pada pertengahan babak pertama. Ia melakukan pelanggaran keras yang membuat Kasper Dollberg. Pelanggaran yang membuatnya mendapatkan kartu kuning kedua. Inggris mendapat hantaman berikutnya beberapa saat kemudian. Kali ini wasit menganggap Kyle Walker melakukan pelanggaran terhadap Thomas Delaney di kotak terlarang. Eriksen yang menjadi algojo dengan berani menendang bola ke arah tengah gawang. Kiper Inggris Jordan Pickford gagal mengantisipasinya, dan masuklah bola tersebut ke gawang tuan rumah. Bagi Eriksen, gol itu semakin istimewa karena laga ini merupakan laga ke-100nya untuk timnas Denmark. “Usai pertandingan, saya sempat berbincang dengan Pickford. Saya mengatakan bahwa delapan dari 10 penalti terakhir saya lesakkan ke salah satu sudut gawang,” paparnya. Pelatih Inggris Gareth Southgate memainkan Harry Kane sebagai pemain pengganti, meski sebelumnya sang pemain dinyatakan sedang diganggu masalah kelelahan otot. Mason Mount memiliki peluang terbaik Inggris untuk menyamakan kedudukan, ketika sundulannya masih dapat ditepi kiper Denmark Kasper Schmeichel. Schmeichel yang relatif tidak banyak mendapat ancaman, juga kembali mampu mengamankan gawangnya dari tendangan bebas James. Skor 1-0 untuk keunggulan tim tamu pun bertahan sampai usai. Hasil itu membuat fans mendesak FA mengganti Gareth Southgate dengan Arsene Wenger. Kritik tajam itu mereka sampaikan agar piala Piala Eropa 2020 yang akan digelar tahun depan bisa hadir di Wembley. “Pecat Southgate dan datangkan Wenger,” demikian desakan frontal salah seorang pecinta The Three Lions di laman media sosial. (fin/tgr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: