Miris! Tunjangan Guru Terpencil Dihapus
BENGKULU SELATAN – Nasib guru yang mengajar dikawasan terpencil semakin buruk. Pasalnya, muncul wacana penghapusan tunjangan bagi guru didaerah terpencil. Seperti halnya guru yang mengajar di Desa Cinto Mandi dan Desa Telago Dalam Kecamatan Pino Raya yang tidak lagi menerima tunjangan. Dengan alasan dana dialihkan ke penanganan Covid-19. Sedangkan, satu sekolah dipedalaman masih mendapatkan tunjangan seperti di Desa Tanjung Aur Kecamatan Pino Raya. Hal ini menarik reaksi guru yang mengajar di dua desa tersebut.. Guru menyebut, pemerintahan daerah tidak berkeadilan. Salah seorang guru SD Cinto Mandi, Alwin mengatakan, selama ini mereka mendapatkan tunjangan terpencil. Namun, sejak pandemi Covid-19 mereka tidak mendapatkan tunjungan lagi. Setiapkali mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten BS, tidak pernah mendapatkan keterangan yang jelas. Oleh sebab itu, guru mengadukan nasib mereka ke DPRD BS untuk menganggarkan tunjangan guru terpencil. “Kami sangat berharap keluhan guru di desa terpencil dapat didengar oleh DPRD BS. Sehingga, nasib tunjangan guru terpencil tetap teranggarkan,” pungkas Alwi, Selasa (27/10). Terpisah, Kadis Dikbud BS, Rispin Junaidi, M. Pd melalui Sekretaris dinas, Agustian, M. Si menuturkan, tunjangan guru ditiadakan lagi bukan dari Dikbud. Melainkan adanya perubahan sistem di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Terkait tunjangan guru terpencil adanya perubahan di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,” ucapnnya. Sementara itu, komisi II DPRD BS, Siptin Gunawan mengatakan, keluhan guru terpencil akan ditindaklanjuti DPRD. Sebab, guru yang bertugas di daerah pedalaman tersebut sangat membutuhkan tunjangan. Guna meningkatkan semangat mereka dalam memberikan ilmu kepada anak-anak yang bersekolah. “Keluhan tunjangan guru terpencil akan dipelajari terlebih dahulu. DPRD akan melihat regulasi aturan yang berlaku,” tutup Siptin. (rjs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: