Sangar Putri Dayang Pandan Terus Lestarikan Adat – Tari Sikapur Sirih Tari Adat Kaur

Sangar Putri Dayang Pandan Terus Lestarikan Adat – Tari Sikapur Sirih Tari Adat Kaur

SALAH satu sangar tari yang ada di Kabupaten Kaur adalah sangar puti dayang pandan, yang mana sangar ini didirikan tidak lain untuk menghidupkan tarian-tarian adat yang ada di Kabupaten kaur. Adapun tarian yang selalu dipertahankan dan diperjuangkan tarian persembahan sikapur sirih. Tarian sikapur sirih adalah salah satu tarian yang selalu di kedepankan apabila menyambut orang-orang besar seperti penyambutan Gubernur, Bupati, Kapolda dan lainnya. “Untuk sangar putri dayang pandang saat ini terus berkembang, sedangkan untuk penari-penari selalu dilakukan peremajaan hal ini untuk memberikan kesempatan para pemuda dan pemudi Kaur yang ingin menjadi bagian sangar atau penari,” kata Ketua Sangar Putri Dayang Pandang Herni Wiwin, S.Sos Kamis (29/10). Dikatakan Wiwin sapaan akrab Herni Wiwin, sangar yang dia bina sudah berumur puluhan tahun, sangar tersebut di dirikan tidak lain untuk menghidupkan kembali seni budaya kaur, karena dengan dibudidayakan maka ada ciri khas tersendiri bagi budaya kaur. Lanjutnya, seni budaya tari sikapur sirih beranggotakan 15 orang mulai dari penabuh gendang maupun penari sendiri. Tarian tersebut tampil biasanya mulai dari pesta pernikahan, penyambutan para pejabat maupun kegiatan-kegiatan di sekolah-sekolah. Dengan terus dilestarikan adat istiadat di Kabupaten Kaur maka nantinya adat Kaur tidak terlupakan. Tari Sikpur Sirih yang di kembangkan dan di lestarikan oleh sangar putri dayang pandan adalah salah satu seni budaya Kabupaten Kaur. Tari sikapur sirih kecuali di kenal oleh masyarakat Kabupaten Kaur juga tarian ini sudah merembah kemana-mana dalam artian sudah mengikuti berbagi lomba serta tampil ditingkat nasional. “Untuk perlombaan seni budaya sendiri, tari sikapur sirih selalu tampil baik tingkat lokal ataupun tingkat nasional, dengan begitu tari sikapur sirih salah satu seni budaya Kabupaten Kaur yang ada di Kecamatan Kaur Selatan,” kata Ketua sanggar putri dayang pandang, Herni Wiwin, S.Sos Kamis (29/10). Dikatakan Herni Wiwin, untuk tari sikapur sirih sendiri saat ini sudah lebih dari 80 generasi, sedangkan untuk anggota sendiri lebih banyak perempuan dari pada laki-laki. Sedangkan untuk tampil sendir tari sikapur sirih yang ia bina menggunakan pakaian adat ciri khas Kabupaten Kaur. Lanjutnya, dengan terus di kembangkan dan dilestarikan berbagai adat istiadat yang ada di Kabupaten Kaur maka diyakini adat istiadat Kaur tidak akan dilupakan oleh para generasi penerus Kabupaten Kaur. Karena apabila tidak digalakan seiring perkembangan elektronik saat ini dipastikan seni budaya akan punah. (ujr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: