Rumdin Guru SDN 38 Kaur Membusuk

Rumdin Guru SDN 38 Kaur Membusuk

TANJUNG KEMUNING - Kondisi bangunan tua Rumah Dinas (Rumdin) SDN 38 membusuk. Pasalnya, bangunan yang berada persis disisi ruang belajar murid ini sejak dibangun pada era Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) tahun 1990 hingga kini belum tersentuh rehab. Bangunan ini sudah lebih sepuluh tahun tak dihuni. Sehingga, kondisinya kian parah. Bahkan, bangunan ini tidak lagi layak untuk direhab. Bangunan ini harusnya dihancurkan dan dibangun baru dan dapat difungsikan sebagai ruang perpustakaan ataupun ruang kerja kepala sekolah. Bagian atas sudah hancur, menyisahkan kayu dan atap seng yang membusuk. Selain itu, dinding beton mulai terlihat retak-retak. Dikhawatirkan bangunan ini justru mengancam keselamatan anak didik saat beristirahat. Sebab, banyak murid yang bermain dibawah bangunan tua ini. Salah seorang wali murid, Ahyar (38) mengungkapkan kekhawatiran terhadap bangunan tua tersebut. Karena saat jam istirahat belajar banyak anak-anak yang bermain di bawahnya. Sehingga, sangat berbahaya akan keselamatan mereka. Komite sekolah dan kepala SDN 38 Kaur mengusulkan agar bangunan ini dirobohkan guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Namun, untuk merobohkan gedung tua ini diperlukan persetujuan dari Dinas Pendidikan karena ini menyangkut aset. "Sekolah dan komite tidak berani mengambil langkah membonkar eks Rumdin guru ini. Sebab, belum ada persetujuan dari dinas. Bangunan ini milik dinas sehingga tidak dapat dilakukan pembongkaran sebelum ada izin tertulis," ujar Ahyar, Senin (2/11). Hal senada diungkapkan oleh kepala SDN 38 Kaur, Yulius, S. Pd, eks Rumdin guru ini sudah puluhan tahun. Dibangun pada era masih menyatu dengan Kabupaten BS. Bahkan, jauh sebelum ada pemekaran kabupaten. Sehingga, wajar kalau kondisinya sangat memprihatinkan. Sedangkan, Rumdin ini sudah lama kosong tidak ditempati. Sehingga tidak terawat dengan baik. Bagian atap dan kayu semua sudah membusuk. Saat hujan atau angin kencang bisa membahayakan anak didik. "Kondisinya sangat memprihatinkan, agar menghindari kemungkinan buruk, sekolah mengusulkan untuk dirobohkan," ujar Yulius.(xst)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: