Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Game Online Kian “Meracuni” Anak

Game Online Kian “Meracuni” Anak

TANJUNG KEMUNING – Game online kian mencandu dikalangan anak sekolah. Khususnya, tingkat SD dan SMP. Anak-anak mulai menggandrungi Main Bareng (Mabar) secara online bersama teman-temannya. Game paling disukai anak-anak pelajar ini adalah free fair, anak-anak memadati lokasi signal kuat untuk Mabar bersama. Waktu belajar anak mulai tersita dengan bermain game online. Orang tua pun menyikapi perubahan hobi anak dengan membatasi penggunaan handphone android. Tujuannya, mencegah kecanduan game yang menyebabkan anak malas belajar. Selain Mabar, dikhawatirkan anak-anak mengenal judi online yang dapat merusak mental generasi emas bangsa ini. “Kemajuan tekhnologi cukup pesat, pengaruhnya pada anak-anak sekolah yang mulai terkontaminasi dan kecanduan main game online setiap hari. Bahkan, mulai tak mengenal waktu istirahat lagi,” ujar Reki Sumantri (41) warga Desa Aur Ringit Kecamatan Tanjung Kemuning, Rabu (2/12). Dikatakan Reki Sumantri, sulit untuk membatasi anak bermain game online. Resikonya banyak menyedot biaya yang disiapkan orang tua untuk paket data internet anak. Namun, dengan maraknya game online ini, orang tua sedikit lega karena anak lebih fokus pada permainan game. Mengurangi resiko berbuat negatif diluar rumah saat pengawasan orang tua tak terjangkau. Akan tetapi, kecanduan game online ini membuat pusing orang tua. Terkadang, anak-anak malas belajar karena sibuk main game. Sedangkan, waktu mereka juga kerap habis menghadapi handphone. Bahkan, anak-anak lupa makan karena asyik bermain game. Apalagi, jika ada jaringan wifi gratis anak kerap tidak tahu jalan pulang lagi. Sibuk dengan gamenya hingga larut malam. “Berbagai macam game online dapat dimainkan anak. Asalkan memiliki data paket internet sehingga dapat mengakses permainan. Kalau lagi asyik main game, anak lupa belajar bahkan makan pun kerap lupa,” pungkasnya.(xst)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: