Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Penanganan Covid-19 Terkesan Untuk Golongan Atas

Penanganan Covid-19 Terkesan Untuk Golongan Atas

MUARA SAHUNG - Rapid test antigen mandiri di RSUD Kaur dikenakan biaya penanganan sebesar Rp 250 ribu sebagaimana yang ditetapkan Pemda Kaur. Apalagi untuk melakukan tes Swab (Polymerasi Chain Reaction (PCR), sekali tes dihargai hingga Rp 900 ribu. Mahalnya biaya pengecekan kesehatan untuk mendeteksi paparan virus corona tersebut membuat kesan bahwa penanganan virus covid-19 hanya ditujukan bagi golongan atas yang mampu secara ekonomi. Sementara mayoritas masyarakat Kaur yang terus mengalami kesulitan ekonomi, hampir dipastikan tidak bersedia mengeluarkan biaya setinggi itu. Tokoh masyarakat, Padulmanan (55) warga Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung menilai, bahwa penanganan pandemi Covid-19 adalah untuk "Kaum Babe" atau hartawan. "Untuk kami yang kurang mampu ini, nomimal segitu lumayan tinggi. Sekarang pasrah saja, penanganangan pasien Covid-19 sepertinya untuk yang mampu saja," sampainya pada RKa, Kamis (7/1). Dia bercerita, untuk mendapatkan uang senilai Rp 250 ribu. Dirinya itu harus bekerja sebagai buruh bangunan selama 3 hari. Dirinya sempat berniat melakukan pengecekan kesehatan. Apakah terpapar virus corona atau tidak. Namun dengan tingginya biaya administrasi. Dirinya lebih memilih untuk membeli sembako. Dengan nomimal tersebut anak istrinya, dipastikan tidak kelaparan selama seminggu. "Serah diri saja pada Sang Maha Pencipta. Kalau usaha agar tak terpapar ya dengan makai masker ketika datang keramaian. Lalu dalam sehari lima kali mengambil wudhu," sampainya. (yie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: