Puluhan Sapi Mati Diserang Jembrana
BENGKULU SELATAN (BS) – Ditengah wabah Covid-19 yang masih melanda wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Masyarakat kembali diresahkan dengan kehadiran virus Jembrana yang sudah menewaskan puluhan sapi bali masyarakat Kabupaten BS. Asal mulanya wabah ini diketahui dari Bengkulu Utara. Namun, seiring waktu merambah ke Kabupaten Seluma hingga kini sampai ke Kabupaten BS. Virus ini diketahui masuk ke Kabupaten BS sejak bulan Oktober 2020. Ciri-ciri hewan yang terserang virus jembrana ini yakni, pori-pori hewan mengeluarkan darah, hewan berendam di dalam air waktu lama, hewan demam tinggi dan lain-lain. Kepala Dinas Pertanian BS, Ir Silustero melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Okta Feriyenni,S.Pi.MM mengatakan, wabah Jembrana ini masuk ke Kabupaten BS diperkirakan sejak September-Okrober 2020. Karena, pada saat ini mereka mendapatkan informasi bahwa sapi bali dari Kabupaten Seluma masuk ke Kabupaten BS. Padahal, waktu bulan September-Oktober masyarakat Seluma memang dirugikan akibat serangan dari virus Jembrana. Seiring waktu satu persatu sapi bali masyarakat BS sakit hingga mati. “Sudah banyak sapi bali masyarakat yang mati akibat wabah ini. Untuk dilakukan vaksin tidak bisa apabila sudah terserang wabah ini. Melainkan, hanya dicegah melalui vitamin,” ungkapnya, Jumat (22/01). Lanjutnya, berdasarkan pengecakan lapangan dan informasi dari masyarakat wabah ini baru merambah di beberapa kecamatan, Yakni, Kecamatan Pino Raya, Kecamatan Kedurang Ilir, Kecamatan Kota Manna dan lain-lainnya. Informasi yang mereka dapatkan, wabah Jemberana ini sudah mulai masuk ke Kabupaten Kaur di daerah Padang Guci. “Ya, kita dapat informasi Kabupaten Kaur sudah mulai terserang oleh wabah Jembrana,” ucapnya. Terpisah, Dokter Hewan Pertanian BS, Mungki menegaskan, kepada masyarakat Kabupaten BS apabila hewan ternaknya diserang oleh virus Jembrana diminta tidak menjualnya kepada masyarakat karena apabila mereka memakan daging tersebut maka akan menyebabkan sakit perut. “Hewan yang mati akibat terserang Jembrana ini harus dibakar atau dikubur. Karena, jika dibiarkan saja atau dibuang ke sungai maka dalam waktu dekat wabah ini akat menular ke hewan ternak masyarakat satu persatu melalui lalat penghisap darah,” pungkas dia. (rjs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: